Bola.com, Jakarta - Gosip seputar masa depan Fabio Quartararo makin menarik. Setidaknya ada dua alasan kuat mengapa sang juara bertahan MotoGP ini bakal meninggalkan Yamaha per musim depan.
Sebagai juara bertahan MotoGP, sekali masuk lima besar dari empat race tentu bukan catatan apik. Ini jelas menyulitkan upaya Fabio Quartararo untuk bersaing di jajaran teratas dengan pembalap lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Dinukil dari Crash.net, motor M1 yang ditunggangi Quartararo diklaim sebagai yang terbaik dalam sejumlah aspek. Akan tetapi, persoalan utama Yamaha terletak pada top speed-nya.
Benar bahwa GP Mandalika penampilan Quartararo sangat baik. Pujian juga harus dialamatkan kepada seluruh mekanik karena menyiapkan motor yang cepat beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
Quartararo, yang jarang mengalami crash, bahkan kejatuhannya selama kualifikasi di COTA adalah bukti betapa ia sudah berupaya melebih batas maksimalnya. Grip dan top speed jadi PR Yamaha, tapi pembalap asal Prancis itu bisa saja kehabisan kesabaran.
Hengkang dari Yamaha sangatlah mungkin bagi Fabio Quartararo jika kondisi seperti demikian terus menghantuinya selama MotoGP 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Maksimal
Usai MotoGP Amerika Serikat, Quartararo mengaku tak bisa melakukan banyak hal. Ia enggan mengatakan apa yang dirasanya masih kurang dari Yamaha.
"Apa yang bisa saya lakukan? Tidak ada. Kalau Anda cek, saya memulai start dari posisi 6 dan saya jadi satu-satunya pembalap di grid itu yang tidak menunggangi Ducati," kata Quartararo.
"Kalau ada yang bisa saya lakukan, pasti saya lakukan. Yang jelas, saya sudah maksimal, 100 persen, saya selalu mencoba untuk bertarung menjadi yang terbaik."
"Soal kendala di motor, ini jadi konsumsi saya saja," katanya lagi.
Kontrak Fabio Quatararo dengan Yamaha memang akan habis pada akhir tahun nanti. Uniknya, rider asal Prancis tersebut merasa tidak perlu buru-buru menandatangani perpanjangan kontrak meski berhasil menyabet gelar juara dunia MotoGP pada musim lalu.
"Saya tidak akan mengatakan segalanya memungkinkan, tapi Anda memang harus mempelajari pasar. Tentu saya tahu betul bahwa manajer saya telah melakukan pembicaraan. Saya pun akan bicara dengannya ketika ia merasa bahwa saya benar-benar harus mengambil keputusan terkait masa depan," ujar Quartararo.
"Saya tidak tahu kapan keputusan bakal diambil. Namun, saya tahu saya berada di tangan yang baik. Jujur saja, saya sama sekali tidak tahu. Saya bahkan tidak tahu ke mana saya akan menuju. Saya benar-benar hanya memikirkan masa sekarang," ujarnya.
"Saya tahu agen saya mengurus masa depan saya dengan baik, dan saat ini hanya ada satu hal di pikiran saya, yakni berusaha sebaik mungkin pada musim ini. Tentu masa depan saya akan diputuskan dalam waktu lama. Seberapa lama? Entahlah, saya merasa sebelum musim panas," lanjut El Diablo.
Advertisement
Komentar Sang Manajer
Eric Mahe, manajer Fabio Quartararo, membenarkan bahwa kliennya mendapatkan tawaran untuk pindah ke pabrikan atau tim lain. Pembalap Yamaha itu bahkan sedang dalam tahap pembicaraan.
Ketika ditanya mengenai isu kedekatan pabrikan lain dengan Quartararo, Mahe justru menyebut kalau kliennya sudah masuk tahap negosiasi.
"Bukan soal tawaran, kami sedang melakukan pembicaraan. Kami hanya ingin mencoba memahami apa yang terbaik untuk Fabio Quartararo," kata Mahe
Mahe tidak menjelaskan pabrikan mana yang menawari Quartararo. Tapi, isu ini berhulu ke Honda.
"Honda tertarik pada saya? Saya harus memikirkannya," kata Quartararo kepada Antonio Boselli dari Sky Sports Italia ketika ditanyai pertanyaan tersebut.
"Saya harus memikirkannya dengan hati-hati, masa depan saya masih belum jelas, tapi itu sesuatu untuk dipikirkan."
Sumber: Berbagai sumber