Bola.com, Jakarta - Pembalap World Superbike, Scott Redding, menyebut banyak pembalap muda dan tak berpengalaman yang terlalu mudah bertarung di MotoGP. Menurutnya, butuh setidaknya 2-3 tahun buat mereka bersaing lebih dulu di kelas Moto3 dan Moto2.
Scott Redding bukan sosok asing buat MotoGP. Ia pernah tiga musim membalap, yakni pada 2014 hingga 2016 sebelum membutuskan hijrah ke Superbike pada 2020 bersama tim Aruba Ducati.
Baca Juga
Advertisement
Pembalap asal Inggris itu bukan satu-satunya yang hijrah dari MotoGP ke Superbike atau sebaliknya. Iker Lecuona adalah contoh lain yang pada musim 2022 menjajal persaingan di Superbike bersama Honda.
Scott Redding pun mengemukakan opininya tentang 'tren' pembalap muda di MotoGP. Apa katanya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Sedikitnya 2 Tahun di Moto3 dan Moto2
Saat ini ada beberapa pembalap yang promosi dari Moto2 ke MotoGP. Raul Fernandez misalnya, naik ke kelas 'premier' setelah duduki posisi empat Moto3 2020 dan runner up Moto2 musim lalu.
Scott Redding cukup sinis menanggapi tren ini. Menurutnya, pembalap mesti menghabiskan lebih banyak waktu di Moto3 dan Moto2 lebih dulu sebelum ke MotoGP.
"Menurut saya, pembalap harus menghabiskan minimal dua tahun di Moto3 dan dua tahun lagi di Moto2. Baru setelah itu layak lompat ke MotoGP," kata Redding dinukil dari Motosan.
Advertisement
Membosankan
Tentunya Scott Redding punya acuan lebih ketimbang sekadar bertahun-tahun berkutat di kelas Moto3 dan Moto2. Pengalaman adalah hal terpenting untuk bersaing di MotoGP.
"Kalau dalam dua tahun mereka gagal mengisi jajaran atas, mereka akan diganti, dan harus mengulang semuanya dari awal lagi."
"Akibatnya, kejuaraan MotoGP jadi lebih membosankan. Apalagi dengan kekuatan uang dan tekanan yang berlipat ganda tiap tahunnya."