Bola.com, Jakarta - Tak pelak lagi Aprilia Racing sukses membawa angin segar ke dalam kompetisi MotoGP 2022.
Sejak kembali berlaga di kelas para raja pada 2015 lalu, Aprilia kerap dibilang sebagai skuad papan bawah karena sangat sulit bertarung memperebutkan podium dan bahkan kerap mengalami berbagai kendala teknis akibat kurangnya keandalan mesin.
Baca Juga
2 Keajaiban yang Bisa Menahan Jorge Martin Jadi Juara Dunia MotoGP 2024: Ducati Bakal Netral sampai Akhir?
3 Alasan Jorge Martin Bisa Kalahkan Pecco Bagnaia untuk Jadi Juara Dunia MotoGP Musim Ini: Marc Marquez Juga Mainkan Peran!
3 Catatan Menarik usai MotoGP Jepang 2024: Keterpurukan Honda dan Yamaha, Perpisahan Takaaki Nakagami
Advertisement
Namun, sejak Massimo Rivola datang untuk menjabat sebagai CEO Aprilia Racing pada awal 2019, Romano Albesiano selaku Manajer Teknis bisa benar-benar fokus mendesain motor RS-GP yang tangguh. Selain perubahan struktur organisasi, Aprilia juga memutuskan mengubah konsep mesin.
Perubahan ini mantap, Aleix Espargaro membuktikannya lewat podium di Silverstone, Inggris, tahun lalu. Pada pertengahan lalu pula, mereka kedatangan Maverick Vinales yang berpisah dari Monster Energy Yamaha.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aprilia Menggila di MotoGP 2022
Meski mentalitas Vinales dipertanyakan, Aprilia terbukti tepat dengan memercayai talenta pembalap Spanyol itu.
Musim ini, Aprilia menggila. Dalam 11 seri pertama, mereka secara total mengoleksi enam podium, salah satunya merupakan kemenangan.
Tak tanggung-tanggung, mereka juga meramaikan perebutan gelar juara. Berikut empat gebrakan Aprilia di MotoGP 2022 yang bisa mengantarkan mereka ke puncak dunia akhir musim nanti.
Advertisement
1. Pole dan Kemenangan Aleix Espargaro
Pada MotoGP Argentina, Espargaro merebut pole, yakni pole perdananya sejak MotoGP Catalunya 2015, serta pole perdana Aprilia di era MotoGP (bergulir sejak 2002). Ini juga pole perdana Aprilia di kelas premier (GP500/MotoGP) sejak GP500 Australia pada 2000 lewat Jeremy McWilliams.
Kemenangan di MotoGP Argentina merupakan kemenangan perdana Espargaro di ajang Grand Prix. Ini juga kemenangan perdana Aprilia di kelas premier. Sebelumnya, dari 24 pembalap MotoGP 2022, Espargaro adalah satu-satunya rider yang belum pernah mengecap satu pun kemenangan sejak debutnya di Grand Prix.
Selain meraih kemenangan perdana, Espargaro juga pertama kalinya memimpin klasemen pembalap. Kala itu, ia mengoleksi 45 poin, unggul 7 poin atas rider Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder, yang ada di peringkat kedua. Ini juga pertama kalinya seorang rider Aprilia memimpin klasemen di era MotoGP.
2. Podium Maverick Vinales
Vinales tentunya senang bukan kepalang usai naik podium berkat finis ketiga di MotoGP Assen, Belanda. Pasalnya, itu podium perdananya bersama Aprilia Racing, sekaligus podium perdananya di kelas tertinggi sejak seri yang sama setahun lalu, ketika ia finis kedua sebelum berpisah secara kontroversial dengan Yamaha.
Vinales pun berhasil mematahkan 'kutukan' yang biasanya dialami rider kedua Aprilia. Seperti yang diketahui, sejak 2017, Espargaro selalu ganti tandem setiap tahun karena mereka gagal tampil kompetitif. Podium Vinales kali ini pun membuktikan bahwa Aprilia bisa tampil garang bersama semua pembalapnya.
Berkat podium itu pula, kini Vinales tercatat sebagai salah satu pembalap MotoGP yang mampu meraih podium dengan tiga pabrikan berbeda. Sebelumnya, ia pernah naik podium bersama Suzuki dan Yamaha. Ia juga pernah menang dengan kedua pabrikan itu, dan kini ia menanti kemenangan perdananya bersama Aprilia.
Advertisement
3. Aleix Espargaro Jadi Kandidat Juara Dunia
Selama ini dianggap sebagai pembalap underdog, Espargaro sekarang justru menjadi salah satu kandidat juara dunia. Setelah Seri Belanda, ia pun duduk di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan koleksi 151 poin, hanya tertinggal 21 poin dari Fabio Quartararo.
Espargaro uniknya mengaku takjub bisa ikut memperebutkan gelar dunia MotoGP ketika sudah jadi salah satu rider senior. Pasalnya, pada 30 Juli 2022 nanti, ia akan menginjak usia 33 tahun. Perlu diingat, dalam 11 seri pertama musim ini, ia sudah meraih lima podium, termasuk satu kemenangan di Argentina.
"Target saya awal musim ini sejatinya hanya masuk lima besar. Saya merasa target itu bakal sangat sulit diraih. Nyatanya, kini kami sudah melewati paruh pertama musim dan sedang memperebutkan gelar. Saya sangat senang. Bahkan orang paling optimistis pun takkan bisa membayangkan hal ini bisa terjadi," ujarnya via Diari d'Andorra pada Sabtu (2/7/2022).
4. Aprilia Bisa Sabet Triple Crown
Gelar 'Triple Crown' pertama kali diperkenalkan di MotoGP pada 2002, dan gelar tersebut diraih oleh pabrikan yang sukses menyapu bersih gelar dunia pembalap, gelar dunia konstruktor, dan gelar dunia tim. Musim ini, Aprilia pun punya peluang untuk meraihnya.
Selain Espargaro kini duduk di peringkat kedua di klasemen pembalap, Aprilia Racing duduk di puncak klasemen tim, unggul 16 poin atas Monster Energy Yamaha. Aprilia pun berada di peringkat ketiga di klasemen konstruktor, tertinggal 91 poin dari Ducati. Namun, dengan sembilan seri tersisa, apa pun masih bisa terjadi.
Dalam sejarah MotoGP, tercatat baru ada tiga pabrikan yang pernah meraih gelar Triple Crown. Mereka adalah Honda sebanyak 9 kali (2002, 2003, 2006, 2011, 2013, 2014, 2017, 2018, 2019), Yamaha sebanyak 5 kali (2005, 2008, 2009, 2010, 2015), serta Ducati sebanyak 1 kali (2007).
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, Published 24/07/2022)
Advertisement