Bola.com, Jakarta - Usai seri Aragon yang berjalan sangat dramatis pada Minggu (18/9/2022), kini MotoGP 2022 tinggal menyisakan lima seri. Sebanyak 12 pembalap masih berpeluang untuk meraih juara.
Peta persaingan pun makin acak setelah Fabio Quartararo gagal finis pada MotoGP Aragon, sementara tiga rival terdekatnya, yakni Pecco Bagnaia, Aleix Espargaro, dan Enea Bastianini, kompak naik podium.
Baca Juga
Kekuatan Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati Hanya Bisa Disamakan Duo Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi
Rookie asal Thailand Ini Ceritakan Sensasi Kali Pertama Coba Motor MotoGP: Seperti Serangan Jantung
Daftar Lengkap Pembalap MotoGP 2025: Banyak Perubahan! Marc Marquez ke Ducati Paling Mengejutkan
Advertisement
Dalam balapan itu, Quartararo tersungkur usai bertabrakan dengan Marc Marquez. Bagnaia memimpin sejak lap pembuka dan nyaris bikin keunggulan Quartararo di klasemen menciut dari 30 jadi 5 poin.
Namun, Bastianini mencegahnya lewat kemenangan. Alhasil, kini Quartararo unggul 10 poin atas Bagnaia di klasemen MotoGP 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peta Persaingan
Kemenangan di MotoGP Aragon pun membuat Bastianini mendekat, meski ia masih duduk di peringkat empat pada klasemen. Dengan koleksi 163 poin, kini ia 'hanya' tertinggal 48 poin dari El Diablo.
Espargaro yang finis ketiga, juga kembali mendekat. Kini ia mengantongi 194 poin, hanya tertinggal 17 poin dari Quartararo.
Dengan lima seri tersisa, maka ada 125 poin yang tersisa pula bagi para rider untuk menyabet gelar dunia. Uniknya, saat ini terdapat 12 pembalap yang secara matematis masih punya kans juara.
Pasalnya, Quartararo dan rider penghuni peringkat 12 klasemen, Luca Marini, hanya dipisahkan jarak 120 poin.
Advertisement
Merata
Hal ini membuktikan persaingan MotoGP sangat merata, meski Quartararo selalu memimpin klasemen sejak Seri Portugal pada akhir April.
Dengan peluang juara yang masih terbuka, para pembalap yakin bakal makin sengit bertarung di lintasan. Berikut pernyataan mereka yang 'siap perang' pada sisa musim.
Fabio Quartararo - 211 poin
"Saya bukan lagi kandidat utama. Kami harus mengerahkan yang terbaik. Saya sudah membuka lembaran baru dan memikirkan Jepang, di mana kami akan coba tampil lebih baik. Soal perebutan gelar, hal pertama yang saya pikirkan adalah bakal menyenangkan melihat pertarungan yang akan datang."
"Sudah jelas kami beruntung ada lima poin margin lebih, tetapi kami harus tetap fokus. Kini kami punya margin 10 poin, keunggulan yang sedikit. Jadi, kini ada lebih banyak kandidat juara. Saya akan coba mengerahkan performa sebaik mungkin dalam lima balapan terakhir."
Advertisement
Pecco Bagnaia - 201 poin
"Kini situasi kami lebih jelas, kami sudah dekat. Margin 10 poin adalah jarak terdekat yang saya miliki sejak awal musim. Jadi, sudah jelas saya akan mencoba memikirkan gelar dunia, walau takkan terlalu serius.
"Saya hanya akan mencoba memikirkan pekerjaan saya. Saya tahu Jepang takkan mudah, kami hanya punya sedikit waktu untuk tes dan memperbaiki motor. Motor kami butuh waktu lebih banyak untuk dipersiapkan ketimbang motor lain. Namun, saya yakin bisa kompetitif."
Aleix Espargaro - 194 poin
"Saya tak pernah kehilangan keyakinan. Saya selalu percaya, bahkan dalam pekan-pekan yang sangat sulit seperti Silverstone dan Austria. Saya mencoba untuk tidak finis ke-15, sekadar masuk 10 besar, atau terjatuh. Saya selalu masuk 5-6 besar. Inilah yang bikin saya bangga atas musim saya.
"Kini saya punya 200 (194) poin, karena pada hari-hari buruk pun saya mampu meraih hasil yang sangat baik. Jadi, kini saya akan coba menikmati sisa musim dan melakukan hal yang sama pada seri-seri berikutnya. Takkan mudah karena trek-treknya bakal sangat berbeda dari trek Eropa, tapi mari kita mainkan!"
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 20/9/2022)
Advertisement