Bola.com, Jakarta - Alex Rins memiliki perasaan campur aduk usai merebut kemenangan dalam MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Minggu (16/10/2022).
Ia tentu senang meraih kemenangan ini, tetapi juga sedih karena Suzuki Ecstar akan hengkang dari MotoGP akhir musim nanti. Ia pun mendedikasikan hasil ini untuk skuadnya.
Advertisement
Start ke-10, Alex Rins hanya naik satu posisi pada lap pembuka. Namun, ia menyalip begitu banyak pembalap dan naik ke posisi keempat dalam tujuh lap saja, juga terbantu oleh melebarnya Fabio Quartararo.
Sejak itu, ia menebar ancaman, terus saling salip dengan Pecco Bagnaia, Marc Marquez, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi.
Pada Lap 11, ia bahkan sempat memimpin balapan. Namun, tak lama setelahnya ia diganggu lagi oleh empat pembalap lainnya.
Pada Lap 21, giliran Bagnaia yang memimpin, dan Rins berusaha keras menggasak Marquez dan Bezzecchi. Pada lap terakhir, ia pun menyalip Bagnaia dan berhasil menyabet kemenangan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mirip Moto3, Para Rider Saling Menghormati
"Ini balapan yang sangat menyenangkan, karena mirip Moto3. Rasa hormat di antara pembalap dalam balapan ini cukup tinggi. Kami seharusnya bisa melakukan lebih banyak balapan seperti ini," ujar Alex Rins lewat MotoGP.com.
Ini adalah kemenangannya yang ketiga di Phillip Island, setelah Moto3 2013 dan Moto2 2015.
Sementara ini kemenangan pertama Suzuki sejak Seri Eropa 2020 lewat Joan Mir, dan podium mereka yang ketiga musim ini.
Advertisement
Suzuki Layak Mendapatkannya
Rins merasa skuadnya layak mendapatkannya karena sudah bekerja keras sebelum hengkang dari MotoGP. Ia sangat nyaman dalam mengendalikan usia ban, meski ritme semua rider cukup rendah dalam balapan ini.
"Semua rider melaju sangat lamban, jadi saya coba melaju di depan untuk membuat margin. Namun, Pecco menyalip di trek lurus," kata Alex Rins.
"Jadi, saya putuskan melaju di belakangnya untuk menghemat ban belakang. Pada lap terakhir, di trek lurus, saya sangat dekat dengan Pecco. Saya punya opsi menyalipnya di Tikungan 1. Kami berhasil," tambahnya.
Tak Pernah Berhenti Percaya
Menurut Rins, hasil ini juga berhasil membayar semua rasa patah hati Suzuki yang berkali-kali mengalami kesialan musim ini.
Ia dan Mir diketahui kerap kecelakaan, dan keduanya juga kompak sempat absen gara-gara cedera. Rins merasa bahwa kemenangan ini adalah bukti bahwa mereka tak pernah menyerah.
"Sudah jelas, sejak kabar Suzuki hengkang menyeruak, kami tidak meraih banyak hasil baik. Entah apakah ini karena kami tak punya keberuntungan atau lainnya. Saya mengalami banyak kecelakaan, tangan saya juga patah di Montmelo. Namun, kuncinya adalah tak berhenti percaya," tuturnya.
"Sejatinya, biasanya kami menjalani balapan dengan baik, tetapi kami selalu start di belakang. Di sini kami juga start di belakang, tetapi lolos ke Q2 membuat saya lebih percaya diri. Jadi, saya sangat senang," pungkas Rins, yang akan kembali berlaga dalam MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 21-23 Oktober 2022.
Sumber asli: Crash.net
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, Published 17/10/2022)
Advertisement