Bola.com, Jakarta - Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia menang susah payah pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang hari Minggu (23/10/2022).
Pasalnya ia terlibat persaingan sengit dengan pengendara Ducati Desmosedici lainnya, Enea Bastianini sepanjang balapan.
Baca Juga
Hasil Sprint Race MotoGP Thailand 2024: Ducati Rajai Sirkuit Buriram, Bastianini Raih Podium Tertinggi
Selagi Masih Bisa Secara Matematis, Enea Bastianini Ogah Menyerah Bersaing Jadi Juara Dunia MotoGP 2024
MotoGP Mandalika Bikin Kans 2 Pembalap Ini Jadi Juara Dunia Menipis: Enea Bastianini dan Marc Marquez Kibarkan Bendera Putih?
Advertisement
Ya, factory orders untuk memuluskan jalanb Pecco Bagnaia tampaknya tidak berlaku buat Enea Bastianini. Beruntung keduanya tidak melakukan kontak yang tidak diinginkan.
Namun aksi baku salip antara Pecco Bagnaia dengan Enea Bastianini sudah cukup membuat petinggi Ducati khawatir di garasi tim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Memberikan Perintah
Manajer tim Ducati Davide Tardozzi mengungkapkan kepada BT Sport tentang penderitaan di garasi Ducati saat Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini bertarung di lintasan.
Menurutnya dirinya sudah memberikan kode kepada Enea untuk tidak membuat hal bodoh kepada Pecco.
“Saya mengantisipasi pertanyaan: 'Apakah Anda mengatakan sesuatu kepada Enea?'. Jawabannya ya," kata Tardozzi.
"Jangan terlalu keras dengan pembalap Ducati lainnya. Itu yang saya katakan," lanjutnya.
Advertisement
Gugup
Tardozzi menceritakan alasannya petinggi Ducati gugup melihat persaingan antara Pecco Bagnaia dengan Fabio Quartararo di MotoGP Malaysia.
Menurutnya tim Ducati punya pengalaman buruk di MotoGP Argentina 2016. Kala itu dua pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone mengalami insiden.
"Kami gugup karena kami berpikir: ‘Apakah kami mempercayai pembalap kami?’ Jawabannya adalah ya," ujar Tardozzi.
"Jelas kami gugup karena kami masih memiliki memori (MotoGP Argentina 2016 ketika dua motor Ducati jatuh bersama) di depan mata kami dan kami tidak menginginkannya lagi."
"Itu hal yang buruk," lanjutnya.
23 Poin
Kini menuju balapan MotoGP Valencia, Pecco Bagnaia unggul 23 poin dari Fabio Quartararo.
Artinya Pecco Bagnaia hanya butuh finis setidaknya posisi 14 meski Fabio Quartararo menang.
Jika menjadi juara dunia MotoGP, Pecco Bagnaia akan berstatus pembalap Ducati pertama yang meraihnya sejak Casey Stoner tahun 2007.
Sumber: Crash.net
Advertisement