Bola.com, Jakarta - Pecco Bagnaia tampil sebagai pemuncak klasemen akhir MotoGP 2022 usai melalui 20 balapan sejak Maret hingga November tahun ini. Momen-momen terbaik pun terangkum sepanjang musim ini.
Ambisi Fabio Quartararo mempertahankan gelar juara MotoGP pupus di GP Valencia, race pemungkas musim 2022. Sebanyak 248 poin yang ia kumpulkan tak cukup mengejar Pecco Bagnaia meski delapan kali naik podium.
Baca Juga
Advertisement
Menariknya, baik Ducati dan Yamaha sebetulnya mengawali MotoGP 2022 dengan catatan buruk. Namun demikian, Bagnaia dan Quartararo sanggup menjaga aroma kompetitif hingga balapan pemungkas di Sirkuit Ricardo Tormo.
Berikut ini empat momen terbaik sepanjang MotoGP 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
First Blood Quartararo atas Bagnaia
Setelah awal yang sulit selama pramusim, Quartararo-lah yang pertama kali akhirnya beraksi dan mengatasi perlawanan Bagnaia, meraih kemenangan lima detik di GP Portugal dari rekan sesama Prancis Johann Zarco.
Espargaro berada di urutan ketiga tetapi Bagnaia berada di urutan kedelapan. Itu sama sekali bukan penampilan yang meyakinkan dari pembalap Italia tersebut di trek di mana dia berada di podium tahun sebelumnya.
Namun demikian, Pecco Bagnaia langsung membalasnya pada race berikutnya di Spanyol. Quartararo berada di podium kedua, dan dari sini kedua pembalap mulai menunjukkan kekuatan satu sama lain.
Advertisement
Insiden Nakagami
Keadaan menjadi lebih buruk bagi Bagnaia, jauh lebih buruk. Pulih dari Portimao untuk menang di Jerez dan Mugello, kecelakaan di Le Mans usai insiden yang melibatkan Taka Nakagami makin melanggengkan Quartararo sebagak kandidat kuat peraih juara MotoGP 2022.
Pada tikungan 1, ketika Taka Nakagami menabrak Bagnaia dan Alex Rins, memusnahkan mereka bertiga dan membuka jalan bagi Quartararo untuk mengambil 25 poin yang sangat berharga. Sebuah kesalahan dari Espargaro, yang salah menghitung jumlah lap tersisa dan membuat dirinya harus naik podium, adalah satu-satunya keuntungan.
Momentum usai Jeda Balapan
Gagal mendulang poin pada dua seri berikutnya, yakni di Catalonia dan Jerman, momentum penting diperoleh Pecco Bagnaia di Sirkuit Assen, Belanda. Pembalap Ducati itu kemudian meraih podium lagi pada tiga seri berikutnya, sekaligus memangkas defisit poin dengan Quartararo.
Advertisement
Tuntaskan Puasa di Valencia
Keberhasilan Pecco Bagnaia menjuarai MotoGP 2022 memutus puasa gelar Ducati. Kali terakhir pabrikan Italia itu merengkuh kampiun terjadi 15 tahun lalu, atau tepatnya pada 2007.
Adapun pembalap Ducati yang mendapatkan gelar tersebut adalah Casey Stoner. Valentino Rossi pun ikut tersenyum, sebab setelah MotoGP didominasi oleh pembalap Spanyol dan Prancis dalam beberapa musim terakhir, Italia akhirnya bisa tersenyum lebar berkat Pecco Bagnaia.
Berkat titel ini, Pecco Bagnaia kini resmi menjadi pembalap asal Italia berikutnya setelah Valentino Rossi yang sukses finis terbaik klasemen akhir MotoGP 2022.
Fakta menarik berikutnya yakni perihal Sirkuit Ricardo Tormo yang memiliki cerita tersendiri buat Pecco. Musim lalu, di tempat inilah Valentino Rossi menyudahi kariernya sebagai pembalap MotoGP.
Kini, Rossi bisa tersenyum melihat anak didiknya, Pecco Bagnaia, meraih juara MotoGP 2022.
Sumber: Berbagai sumber