Bola.com, Jakarta - Manajer Tim Yamaha, Massimo Meregalli, punya pandangan khusus terkait Sprint Race yang akan dimulai pada MotoGP 2023. Menurut Meregalli, balapan itu menyenangkan untuk penonton, namun menegangkan buat pihaknya.
MotoGP 2023 akan dimeriahkan Sprint Race yang digelar sehari sebelum balapan alias setiap Sabtu. Sprint Race sengaja digelar demi menarik animo penonton untuk langsung menyaksikan balapan di sirkuit.
Advertisement
Sprint Race merupakan balapan pendek alias setengah dari jarak balapan normal pada MotoGP. Balapan ini sama sekali tidak akan menentukan posisi grid pada balapan sesungguhnya.
"Yang pasti, format baru ini akan lebih menyenangkan untuk ditonton para penggemar, tetapi mungkin sedikit lebih menegangkan buat kami," kata Massimo Meregalli di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tambah Kerjaan
Massimo Meregalli menyebut kehadiran Sprint Race pada MotoGP 2023 menambah pekerjaan buat pihaknya. Namun, Monster Energy Yamaha akan menjadikan Sprint Race ajang untuk meningkatkan kemampuan sebelum balapan yang sesungguhnya.
"Setelah Sprint Race, kami harus benar-benar melihat ke dalam semua data. Kemudian mencoba untuk meningkatkan kemampuan kami untuk balapan sesungguhnya pada Minggu," tegas Massimo Meregalli.
Pencetusan ide Sprint Race pada MotoGP 2023 dilakukan Dorna Sport karena menurunnya persentase penonton pada edisi sebelumnya. Adanya Sprint Race diharapkan bisa meningkatkan kembali jumlah penonton balapan MotoGP.
Advertisement
Meminimalkan Kesalahan
Massimo Meregalli berharap Monster Energy Yamaha bisa meminimalkan kesalahan pada setiap balapan. Menurut Meregalli, skenario itu dilakukan untuk bisa meraih gelar MotoGP 2023.
"Secara teknis dan secara strategi saya ingin mengatakan untuk menghindari kesalahan. Jangan anggap remeh karena cepat atau lambat Anda pasti akan membuat kesalahan," ujar Meregalli.
"Terutama tahun ini dengan 42 balapan, konsistensi akan menjadi kunci untuk mendapatkan gelar," tegas pria asal Italia itu.
Musim Tersulit
Sementara itu, Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, memprediksi MotoGP 2023 akan menjadi edisi yang berat dan tersulit. Meski demikian, Lin Jarvis menegaskan Yamaha Monster Energy siap bersaing gelar.
"Menurut saya, tahun ini akan jadi tahun tersulit atau terpanjang, dan terberat yang pernah ada di MotoGP. Kami balapan 21 seri, 10 balapan di antaranya di luar Eropa dan 11 balapan di Eropa. Musim akan dimulai pada 26 Maret dan berakhir pada November," kata Lin Jarvis.
"Ada juga balapan Sprint Race pada setiap Sabtu. Itu akan berarti balapan setengah dari yang sesungguhnya untuk memperebutkan setengah poin. Namun, sangat berarti buat kami dan para pembalap yang akan mengadakan 42 kali balapan tahun ini. Jadi, itu akan sulit," tegas Lin Jarvis.
Advertisement