Bola.com, Bologna - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, menyebut Valentino Rossi punya jasa besar yang membantunya menjuarai MotoGP 2022. Menurut Bagnaia, Rossi setiap pekan selalu memberikan nasihat-nasihat penting.
Francesco Bagnaia berhasil membuat kejutan saat menjuarai MotoGP 2022. Pembalap asal Italia itu mempersembahkan gelar perdana untuk Ducati setelah terakhir juara pada 2007.
Baca Juga
Momen Mahal 2 Legenda MotoGP, Valentino Rossi dan Casey Stoner Balapan Bareng Lagi
Negara Peserta Pembalap MotoGP 2024: Spanyol Masih Dominan, Italia Andalkan Mayoritas Pembalap Didikan Valentino Rossi
Kisah Andrea Iannone Tidak Angkat Telepon Valentino Rossi, Padahal Diajak Kembali Balapan di MotoGP Malaysia
Advertisement
Menurut Bagnaia, keberhasilannya dalam meraih gelar juara MotoGP tak bisa dipisahkan dari peran Valentino Rossi. Legenda MotoGP itulah yang membimbingnya menjadi juara dunia.
"Saya memintanya untuk melatih saya. Saya tahu sulit baginya membagi waktu antara balapan mobil dan gadis kecilnya. Akan tetapi, setiap akhir pekan kami berbicara di telepon. Dia memberi saya nasihat dari pengalamannya," kata Francesco Bagnaia seperti dikutip Crash.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beri Petuah
Francesco Bagnaia juga menyebut Valentino Rossi diminta pendapat sebelum balapan. Menurut Bagnaia, ilmu dari Rossi itu yang menjadi kunci keberhasilan di lintasan MotoGP.
"Ketika dia datang menemui kami, saya memintanya untuk melihat trek. Apa yang saya lakukan dengan baik dan apa yang tidak perlu saya lakukan," ujar Bagnaia.
"Dia mengajari saya untuk tetap tenang, menikmati setiap momen, merayakan saat waktunya perayaan. Ketenangan adalah kesederhanaan adalah kualitas yang membedakannya," ujar Bagnaia.
Advertisement
Tak Mau Paksa
Sementara itu, Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, mengaku takkan memaksa Pecco Bagnaia memakai nomor balap 1 di MotoGP 2023. Ciabatti merasa Bagnaia sudah terlalu sering ganti nomor balap.
Ducati pernah sekali mendapati pembalapnya pakai nomor 1, yakni pada 2008 setelah Casey Stoner menjuarai MotoGP 2007. Mereka sangat ingin nomor itu kembali di fairing Desmosedici pada 2023.
"Tahun ini fantastis bagi Ducati. Tak hanya dari sudut pandang olahraga, melainkan juga berkat angka penjualan yang lebih tinggi dari yang pernah kami capai. Pemakaian nomor 1 jelas penting karena ini mengirimkan sinyal tegas. Nomor 1 hanya dimiliki sang juara dunia," ucapnya.
Percaya Takhayul
Paolo Ciabatti juga menyatakan Ducati tak mau memaksa Bagnaia memakai nomor 1 karena enggan memberikan beban tambahan. Apalagi, nomor tersebut dianggap membawa kutukan.
"Dari sudut pandang perusahaan, bakal menyenangkan jika para pembalap kami memakai nomor 1. Di lain sisi, kami juga memaklumi ada kepercayaan takhayul yang terlibat, dan fakta bahwa pembalap masa kini membangun citranya dan memproduksi merchandise berdasarkan nomor balapnya," tutur Ciabatti.
"Sulit melepas nomor yang memberi kebahagiaan. Pecco sudah sering ganti nomor, dari 21 ke 42 dan ke 63. Ia menjuarai Moto2 dengan 42 dan MotoGP dengan 63. Mungkin ini bakal membantu. Namun, kami serahkan semua kepada pembalap. Penting baginya untuk rileks dan berkendara dengan nomor yang ia anggap mewakili dirinya," tutup Ciabatti.
Sumber: Crash
Advertisement