Bola.com, Jakarta - Marc Marquez lagi-lagi bicara blak-blakan soal insiden Sepang Clash pada MotoGP 2015 antara dirinya dengan juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.
Sebelumnya, Marc Marquez sekadar berkomentar seadanya tiap kali Valentino Rossi mengungkit peristiwa 'Sepang Clash' pada 2015 lewat media massa. Namun, kini tampaknya Marquez tak mau tinggal diam.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang diketahui, dalam jumpa pers MotoGP Malaysia 2015, Rossi secara menggemparkan menuduh Marquez membantu Jorge Lorenzo untuk menjadi juara dunia.
The Doctor menuduh Marquez bersekongkol dengan Lorenzo untuk menjegal langkah Rossi meraih gelar dunianya yang ke-10. Tiga hari kemudian, Marquez dan Rossi pun bertarung sengit di Sepang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rossi Sengaja Menendang
Keduanya berebut posisi ketiga, tetapi pada pertengahan balap MotoGP Malaysia 2015, mereka bersenggolan di Tikungan 14 dan Marc Marquez terjatuh.
Marquez menuduh Valentino Rossi sengaja menendangnya, dan Rossi dihukum start terbuncit di Valencia. Dalam balapan itu, Rossi hanya finis keempat sementara Lorenzo menang, dan gagal jadi juara dunia.
Lewat wawancaranya dengan TV Spanyol yang dikutip Crash.net, Rabu (08/02/2023), Marquez mengaku tak suka pada cara Rossi yang menyerangnya secara publik.
Â
Â
Advertisement
Seharusnya Secara Personal
Ia heran Rossi tak membahas persoalannya secara personal, karena sebelumnya mereka berkawan baik. Marquez menyebut Rossi sengaja melakukan intimidasi.
"Penyerangan secara publik dalam jumpa pers adalah hal buruk. Saya punya nomor teleponnya, dan Valentino punya nomor saya. Kami tidak saling telepon. Kala itu saya masih berusia 22 tahun, sementara dia lebih dari 10 tahun lebih tua, dia punya pengalaman," ungkap delapan kali juara dunia tersebut.
"Jumpa pers di Malaysia pun terjadi, dan ketimbang menyeret saya ke tepi dan bicara dengan saya, ia malah menyerang saya secara publik. Itu sungguh tak terhormat. Saya merasa itu adalah intimidasi," lanjut Marquez, yang akan menginjak usia 30 tahun pada 17 Februari 2023 mendatang.
Bukan Kebetulan, Sebuah Kesengajaan
Marquez menyatakan bahwa duel mereka di Sepang sejatinya cukup seru, tetapi ia menyebut bahwa Rossi sudah pasti sengaja menendangnya sampai jatuh.
"Itu adalah lap yang gila, kami bertarung dengan cara yang menakjubkan. Setelahnya, Vale mengambil keputusan itu," ungkap kakak Alex Marquez ini.
"Ia mendorong saya. Itu bukan kebetulan. Anda bisa saja tampil ngotot, kehilangan kendali pada motor, dan bertabrakan dengan rival. Namun, bukan kebetulan jika Anda menyudutkan seorang rider ke tepi trek, menatapnya, dan menabraknya dengan kaki. Itu adalah kesengajaan," lanjut Marquez.
Â
Advertisement