Sukses


Sprint Race MotoGP, Pembalap Tua Bakal Ngos-ngosan

Bola.com, Jakarta - Pembalap Tech 3 GASGAS Factory Racing, Pol Espargaro, menyebut rider MotoGP harus bekerja lebih keras.

Ini karena faktor motor-motornya kini makin sulit dikendalikan karena tenaga yang besar dan format pekan balap terbaru.

Seperti yang diketahui, motor-motor MotoGP kini semakin dituntut untuk memiliki tenaga besar dan kecepatan tinggi demi meraih hasil terbaik di segala kondisi.

Selain itu, MotoGP 2023 kini menggelar 21 seri dengan total 42 balapan, yakni 21 sprint race dan 21 main race. Para rider pun dipaksa menyesuaikan diri.

Di grid 2023, ada lima rider yang menginjak usia kepala tiga, yakni Johann Zarco, Taka Nakagami, Aleix Espargaro, Pol Espargaro, dan Marc Marquez.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Adaptasi Pembalap Tua

Menurut Espargaro, yang saat ini berusia 31 tahun, para rider harus beradaptasi pada tuntutan-tuntutan anyar MotoGP. Namun, para rider yang lebih tua harus kerja lebih keras.

"Kelas ini makin menuntut fisik dan saya rasa, terutama tahun ini, MotoGP banyak berubah dibanding musim-musim sebelumnya. Dua balapan tiap akhir pekan, yakni dengan tambahan satu sprint race per akhir pekan, berarti program latihan, khususnya dalam kasus saya, banyak berubah," ujar Espargaro via Crash.net, Kamis (9/2/2023).

"Jika tahun lalu satu lap penting untuk kualifikasi, kini dua kali lipat lebih penting karena Anda start dua kali, plus salah satu dari dua balapan itu adalah sprint race. Jadi, Anda harus sangat cepat dalam waktu singkat. Saya pun mencoba menambah dua kilogram otot agar lebih cepat dan bisa mengendalikan motor lebih baik," kisahnya.

3 dari 4 halaman

Efek Besar

Juara dunia Moto2 2013 ini menyatakan para pembalap yang lebih tua bakal merasakan efek besar dari perubahan format ini, terutama soal waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan diri setelah berkendara. Pasalnya, mau tak mau, mereka sadar bahwa kondisi fisik mereka berbeda dari para rider yang lebih muda.

"Saya semakin tua dan dan saya menemukan cara untuk lebih baik. Saat masih muda, Anda senang saja bepergian, seperti ke Malaysia. Dulu, saya berangkat dan berkata kita lihat saja apa yang terjadi nanti, karena kondisi fisik dan tubuh saya bugar. Saya bisa mengendalikan kurang lebih segala macam situasi," tutur Espargaro.

4 dari 4 halaman

Nutrisi dan Fisik

Namun, rider Spanyol ini merasa beruntung karena didukung Red Bull, yang diketahui memiliki fasilitas Red Bull Athlete Performance Center di Austria.

"Ketika makin tua, meski saya baru berusia 31, bukan 50, Anda bakal merasakan beberapa perubahan, terutama dalam pemulihan," ujar Espargaro.

"Anda harus menseriusi nutrisi, kondisi fisik, dan suplemen. Jika Anda masuk ke kantor saya, isinya penuh sampah, penuh hal yang harus dicoba demi lebih baik. Namun, saya orang yang ingin mengenal diri sendiri setiap tahun. Saya beruntung karena Red Bull punya sentra atlet dan mereka membantu kami memperbaiki diri," tutupnya.

 

Sumber: Crash

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya)

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer