Bola.com, Jakarta - Pada balapan utama seri kedua MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo beberapa waktu lalu, tiga pembalap anak didik Valentino Rossi bersaing meraih podium.
Pada akhirnya, Marco Bezzecchi dan Pecco Bagnaia menempati posisi 1-2. Sementara satu anak didik Valentino Rossi lainnya, Franco Morbidelli berada di urutan empat.
Baca Juga
Momen Mahal 2 Legenda MotoGP, Valentino Rossi dan Casey Stoner Balapan Bareng Lagi
Negara Peserta Pembalap MotoGP 2024: Spanyol Masih Dominan, Italia Andalkan Mayoritas Pembalap Didikan Valentino Rossi
Kisah Andrea Iannone Tidak Angkat Telepon Valentino Rossi, Padahal Diajak Kembali Balapan di MotoGP Malaysia
Advertisement
Bukan cuma di MotoGP Argentina, dalam berbagai kesempatan bertemu dalam duel satu lawan satu di trek, semua anak didik Valentino Rossi tidak mengendurkan gas.
Mereka benar-benar maksimal bersaing meski harus melawan rekan sendiri. Franco Morbidelli buka-bukaan soal hal di atas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Saling Pukul Sudah Biasa
Budaya bersaing maksimal dan ketat menurut Franco Morbidelli merupakan hal biasa buat semua anak didik Valentino Rossi.
Mereka bahkan melakukannya ketika berlatih di ranch milik Valentino Rossi. Saking maksimal dalam berlatih, Morbidelli membocorkan, kadang saling pukul antar mereka kerap terjadi.
"Saat merasakan persaingan di MotoGP Argentina dengan Bezzecchi dan Pecco, saya merasa seperti sedang berada di ranch. Kami selalu berjuang sangat keras," kata Morbidelli.
"Kami teman baik, maksud saya, kami punya hubungan luar biasa. Kami sangat terbuka satu sama lain."
"Tapi tahukah Anda, kami bahkan tidak takut untuk saling memukul," lanjutnya.
Advertisement
Perkataan Kasar
Saking tidak ada batasan dalam bersaing, bahkan ketika berlatih di ranch, perkataan kotor sering terdengar di antara anak didik Valentino Rossi.
"Kami tidak takut untuk mengatai seseorang sialan. Jadi kami benar-benar grup yang luar biasa," ucap Morbidelli yang memperkuat pembalap Yamaha itu.
"Refleks seperti itu kadang juga kami lakukan jika bertemu di trek dan bagaimana kami bersaing satu sama lain," lanjutnya.
Usai balapan MotoGP Argentina, dua anak didik Valentino Rossi sedang menempati posisi 1-2 klasemen pembalap. Bezzecchi berada di posisi pertama, disusul Bagnaia, juara dunia MotoGP musim lalu di urutan kedua.