Bola.com, Jakarta - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merasa motor yang dikendarainya, yakni GP23, perlu perbaikan di sana-sini. Hal tersebut diranya penting karena ia kerap mengalami kecelakaan sepanjang MotoGP 2023.
Pecco Bagnaia, sapaan karibnya, menegaskan bahwa GP23 merupakan motor terbaik yang pernah ia tunggangi. Namun demikian, ada beberapa aspek yang menurutnya perlu perhatian lebih.
Baca Juga
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Advertisement
"Saya berharap tim membantu saya karena saya yakin bahwa potensi dan performa GP23 luar biasa. Itu adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai."
"Tetapi, selama balapan, itu adalah sesuatu yang kami harus pahami apa yang sedang terjadi," ungkap Bagnaia dikutip dari laman MotoGP.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kurang Sempurna
Pecco Bagnaia juga menegaskan bahwa GP23 adalah motor yang sempurna. Tetapi, melihat ia kehilangan 45 poin karena crash jelas masih ada yang kurang.
"Jujur, buat saya ini sempurna. Tetapi saat Anda merasa demikian dan faktanya Anda kehilangan 45 poin dalam dua sesi balapan, maka jelas ada yang tidak sempurna di sini," ujarnya menambahkan.
"Mungkin motor ini terlalu stabil, mungkin saya gila mengatakan ini, tetapi saya lebih suka menerima saran dan umpan balik."
Advertisement
Marah
Ucapan Pecco dengan menyebut motornya sangat baik tidaklah berlebihan. Faktanya, ia tampil mendominasi pada sesi latihan bebas.
Namun entah apa yang terjadi, Pecco malah sering terjatuh. Ia mengaku marah dan menyalahkan motornya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, padahal saya terus memahami motor ini. Ketika saya dalam kendali penuh, saya malah terjatuh. Saya marah karena saya yakin kesalahan bukan saya yang membuat," katanya memungkasi.
Sumber: MotoGP