Sukses


Fabio Quartararo Bongkar Suasana Suram di Kubu Yamaha: Pertemuan Tim, Semua Lebih Banyak Diam

Bola.com, Jakarta - Fabio Quartararo semakin radikal saat membicarakan timnya, Yamaha. Dia tampaknya sudah tidak bisa menyembunyikan rasa kesal lantaran performa motor YZR-M1 belum bisa membuatnya bersaing secara konsisten meraih kemenangan.

Terbaru berbicara kepada La Gazzetta dello Sport, pembalap asal Prancis itu buka-bukaan soal susana suram di Yamaha.

Menurutnya dalam pertemuan tim, lebih sering terjadi keheningan. Yang mengidikasikan, teknisi dan mekanik Yamaha seperti sudah kehabisan akal dalam mengembangkan motor YZR-M1.

Fabio Quartararo bicara seperti itu usai hanya finis posisi sepuluh balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, beberapa waktu lalu.

"Dalam pertemuan tim sering terjadi keheningan, tidak ada yang berbicara," kata Fabio Quartararo.

"Bahkan hari ini, tidak ada yang tahu mengapa kami begitu kesulitan, mengapa motornya begitu agresif dan perasaan saya terhadap motor begitu buruk," lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pindah dari Yamaha

Tidak bisa dimungkiri, juara dunia MotoGP 2021 itu mulai berpikir untuk meninggalkan Yamaha. Kontraknya bakal berakhir pada akhir musim 2024. Tentu bakal banyak tim siap merekrutnya jika bersedia pisah dengan Yamaha. 

"Sekarang saya hanya ingin memikirkan tahun ini, tetapi waktu untuk memikirkan masa depan akan tiba,” kata Fabio Quartararo.

"Itu akan tergantung pada motor 2024, jika sama seperti tahun ini saya pasti harus memikirkan sesuatu yang berbeda," lanjutnya. 

 

3 dari 3 halaman

Rekam Jejak

Sejauh ini, Fabio Quartararo baru merasakan satu podium di MotoGP 2023. Tepatnya saat ia finis ketiga balapan MotoGP Amerika Serikat 2023 di Sirkuit Austin.

Namun pada tiga balapan lainnya, Fabio Quartararo selalu gagal untuk setidaknya berada di lima besar.

Pembalap berusia 24 tahun itu pun harus terpuruk di posisi sebelas atau berselisih 47 poin dari Pecco Bagnaia sebagai pimpinan klasemen.

Sumber: Crash

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer