Bola.com, Jakarta - Untuk kali kedua pada MotoGP 2023, Pecco Bagnaia sebagai juara dunia bertahan harus menerima kenyataan tidak finis.
Terbaru ia mengalami kecelakaan saat terlibat insiden dengan Maverick Vinales pada balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans hari Minggu (14/05/2023) lalu.
Baca Juga
Advertisement
Menariknya dua kesempatan di mana Pecco Bagnaia tidak finis ini, ia selalu memulai balapan sebagai pole position.
Sementara momen ketika dirinya menang balapan MotoGP Portugal dan Spanyol, ia tidak start dari posisi pertama.
Performa kurang baik Pecco Bagnaia ketika mendapat pole position mendapat sindiran dari sang guru Valentino Rossi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Baik Bukan Pole Position
Menurut Valentino Rossi, start sebagai pole position membuat Pecco Bagnaia sedikit angkuh dan terlalu percaya diri.
Inilah yang membuat pembalap Ducati itu justru sering buat kesalahan saat berstatus sebagai pole position.
"Tepat, inilah masalahnya. Jika Pecco memulai akhir pekan balapan dengan kuat, mendapatkan pole, lalu mendominasi, maka keangkuhannya akan menguasai dirinya," kata Rossi.
"Dia menjadi terlalu percaya diri dan kemudian dia mengacaukannya. Jika memulai balapan tidak dari grid terdepan, maka performa Pecco jauh lebih sempurna," lanjutnya.
Advertisement
Rekam Jejak Musim 2022
Statistik musim lalu menuliskan Pecco Bagnaia meraih pole position sebanyak lima kali ketika menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Namun dari lima pole position ini, hanya dua kali ia bisa mengkonversi jadi kemenangan.
Artinya total tujuh kemenangan yang diraih Bagnaia musim lalu, lima di antaranya ia raih ketika bukan memulai balapan sebagai pole position.
Tampaknya Bagnaia harus mendengar sindiran Rossi dan mulai mengubah pendekatannya ketika memulai balapan sebagai pole position.
Sumber: CrashÂ