Bola.com, Jakarta - Anak didik Valentino Rossi sekaligus juara dunia MotoGP 2022, Pecco Bagnaia sedang jadi perbincangan khalayak banyak.
Penyebabnya komentar yang ia keluarkan usai MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans beberapa waktu lalu. Dia secara khusus mengkritik tidak adanya lagi gap antara pembalap tim pabrikan dengan satelit.
Baca Juga
Kekuatan Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati Hanya Bisa Disamakan Duo Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi
Momen Mahal 2 Legenda MotoGP, Valentino Rossi dan Casey Stoner Balapan Bareng Lagi
Negara Peserta Pembalap MotoGP 2024: Spanyol Masih Dominan, Italia Andalkan Mayoritas Pembalap Didikan Valentino Rossi
Advertisement
Tercatat 2-3 musim terakhir, pembalap tim satelit memang semakin rajin membukukan kemenangan.
Musim lalu, rider tim satelit Gresini Racing, Enea Bastianini sukses meraih empat kemenangan. Nah MotoGP 2023, anak didik Valentino Rossi lainnya, Marco Bezzecchi sudah membukukan dua kemenangan.
Bezzecchi yang memperkuat Mooney VR46 bahkan hanya berselisih satu poin saja dari Pecco Bagnaia sebagai pimpinan klasemen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gap Antar Motor Pabrikan dengan Satelit
Awalnya Pecco Bagnaia mengeluhkan soal menurunnya level keselamatan saat balapan MotoGP lantaran begitu banyak pembalap yang bisa bersaing meraih kemenangan.
"Satu hal yang saya pikirkan adalah dari motor pertama sampai terakhir, semuanya bisa menang," kata Pecco Bagnaia.
"Tidak ada lagi gap antara 0,6-0,7 detik antara motor tim pabrikan dengan motor tim satelit. Gap tersebut menurut saya sangat diperlukan."
"Opini saya, kami harus berpikir dan melakukan sesuatu untuk meningkatkan situasi, karena tidak aman seperti ini, bukan cara terbaik," lanjut juara dunia Moto2 2018 itu.
Advertisement
Era Fantastic Four
Pecco Bagnaia mencontohkan era Fantastic Four: Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Casey Stoner, dan Jorge Lorenzo, di mana keempatnya punya gap sangat besar dari pembalap tim satelit.
"Sekarang level persaingan sangat ektrem. Semua bisa menang. Augusto Fernandez finis keempat di MotoGP Prancis dan ini adalah tahun debutnya," Bagnaia memberikan analisis.
"Opini saya kai harus kembali memiliki gap antara motor pabrikan dan satelit atau menemukan solusi lain," lanjutnya.
Kena Semprot
Komentar Bagnaia membuat bos tim satelit GasGas Factory Racing Tech3, Herve Poncharal tempat Augusto Fernandez bernaung angkat bicara.Â
Menurut Poncharal, fakta banyaknya pembalap yang bisa meraih kemenangan justru membuat persaingan semakin menarik.Â
|Saya sangat terkejut dengan komentar seorang juara dunia bertahan, dari seseorang yang terhormat, di mana saya begitu respek," kata Poncharal.Â
"Saya kagum kepadanya, tapi sekarang saya mengatakan komentarnya adalah omong kosong."Â
Â
"Dia memaksakan defisit antara motor tim pabrikan dengan satelit, di mana ia ingin bersenang-senang sebagai pembalap pabrikan," lanjutnya.
Nah lho tampaknya Bagnaia sudah salah bicara nih guys? Sama-sama kita tunggu, apakah ada lanjutan dari episode ini.Â
Sumber: GPONE dan Crash Â
Advertisement