Bola.com, Jakarta - Sporting Director Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP, Carlos Ezpeleta, menanggapi kritik Team Principal Mercedes AMG Petronas Formula 1, Toto Wolff, mengenai musim 2023.
Sebelumnya, Wolff menyebut bahwa format baru MotoGP membingungkan gara-gara sprint race diterapkan di setiap seri.
Baca Juga
Kekuatan Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati Hanya Bisa Disamakan Duo Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi
Rookie asal Thailand Ini Ceritakan Sensasi Kali Pertama Coba Motor MotoGP: Seperti Serangan Jantung
Daftar Lengkap Pembalap MotoGP 2025: Banyak Perubahan! Marc Marquez ke Ducati Paling Mengejutkan
Advertisement
Sementara MotoGP baru menerapkan sprint race pada 2023, F1 sudah menerapkan sprint race terlebih dahulu sejak 2021. Bedanya, F1 tak menggelar balapan singkat itu di tiap seri.
Namun pada 2021 dan 2022, mereka hanya menggelar tiga sprint race. Musim ini, mereka menggelar enam sprint race.
CEO F1 yang dikenal sebagai fans berat MotoGP, Stefano Domenicali, dikabarkan ingin menambah jumlah sprint race F1 pada 2024 menjadi 10. Wolff pun tak sepakat dan yakin seharusnya F1 kembali ke format tradisional, yakni hanya menggelar satu balapan pada hari Minggu siang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertahankan Elemen-Elemen Mendasar Dunia Balap
"Saya percaya pada tradisi. Saya mengikuti MotoGP dan sangat menyukainya, tapi ada banyak hal yang tak lagi bisa saya pahami. Para pembalap mengeluh pada Sabtu, tapi bahagia lagi pada Minggu. Saya sama sekali tak menyukainya. MotoGP menunjukkan cara untuk tidak melakukannya," ujar Wolff via Tiroler Tageszeitung.
Lewat Speedweek, Rabu (5/7/2023), Ezpeleta mengaku menghormati opini Wolff, tetapi juga yakin rasa heran pria asal Austria itu disebabkan fakta bahwa ia tak pernah berkecimpung di MotoGP.
"Saya sepakat bahwa sangat penting mempertahankan elemen-elemen mendasar olahraga ini agar tetap sederhana dan mudah dipahami. Itulah salah satu alasan kami memilih format baru MotoGP dan mengintegrasikan sprint race ke semua seri pada 2023," ujarnya.
Advertisement
Kualifikasi MotoGP Lebih Mudah Dipahami
Menurut Ezpeleta, format pekan balap MotoGP lebih mudah dipahami ketimbang F1, terutama soal start. Ketika F1 memiliki sesi kualifikasi dan Sprint Shootout untuk menentukan start main race dan sprint race, MotoGP hanya menggunakan satu sesi kualifikasi untuk menentukan start kedua balapan.
"Jadwal MotoGP identik untuk semua seri, kualifikasi diaplikasikan kepada kedua balapan. Sprint race digelar dengan separuh jarak dari main race, sehingga separuh poin pula diberikan," ungkap putra dari CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, ini.
"Di F1, Anda menjalani kualifikasi untuk Minggu pada Jumat, dan menjalani kualifikasi untuk Sabtu pada Sabtu. Anda juga mendapatkan satu poin untuk lap tercepat dan lainnya. Tak seorang pun bisa bilang bahwa konsep F1 lebih mudah dipahami ketimbang konsep MotoGP," tutupnya.
Sumber: Tiroler Tageszeitung, Speedweek