Sukses


Jorge Lorenzo Sebut Ketepurukan Honda dan Yamaha Gara-gara Tidak Punya Pembalap Sensitif, Sindir Marc Marquez dan Fabio Quartararo Nih?

Bola.com, Jakarta - Tidak ada pembalap Honda maupun Yamaha di lima besar klasemen pembalap MotoGP 2023. Bahkan untuk klasemen kontruktor, Honda bercokol di posisi empat dan Yamaha di urutan lima atau buncit.

Keterpurukan dua pabrikan asal Jepang itu memantik perhatian Jorge Lorenzo. Kebetulan juara dunia MotoGP tiga kali itu pernah memperkuat Honda maupun Yamaha.

"Saat ini sedang eranya pabrikan Eropa, bukan Jepang. Saya tidak tahu berapa lama tren ini berlangsung," ujar Lorenzo saat diwawancara GPone.com.

Jorge Lorenzo benar adanya. Pabrikan Eropa asal Italia, Ducati sedang berjaya di MotoGP.

Posisi 1-3 klasemen pembalap semua diisi rider pengendara Ducati Desmosedici: Pecco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi.

Bahkan posisi empat diisi pembalap pabrikan KTM yang notabene berbasis di Austria, Brad Binder.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Butuh Pembalap Sensitif

Jorge Lorenzo kemudian memberikan analisis soal keterpurukan Honda dan Yamaha. Menurutnya pabrikan Jepang butuh pembalap sensitif dalam mengembangkan motor.

"Opini saya, Honda dan Yamaha tidak punya pembalap sensitif untuk mengembangkan motor di jalur yang tepat," ujar Lorenzo. 

"Tujuannya mereka harus membuat motor yang bisa dikendarai semua pembalap," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Sindiran untuk Marc Marquez dan Fabio Quartararo?

Komentar Marc Marquez sangat mengejutkan. Karena sejatinya baik Honda dan Yamaha sama-sama punya pembalap hebat.

Honda memiliki Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali. Lalu Yamaha mempunyai juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo.

Komentar Honda dan Yamaha butuh pembalap sensitif, apakah berarti Jorge Lorenzo menganggap Marquez dan Quartararo tidak cukup baik dalam mengembangkan motor?

Sumber: Speedweek 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer