Bola.com, Jakarta - Dua seri lagi, dan dua pembalap sedang saling sikut untuk bersaing menjadi juara dunia MotoGP 2023.
Ya, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin bakal mati-matian pada dua seri tersisa musim ini: Qatar, 17-19 November dan Valencia, 24-26 November.
Baca Juga
Advertisement
Jelang dua balapan tersebut, Pecco Bagnaia masih memimpin klasemen tapi dengan selisih cuma 14 poin dari Jorge Martin.
Mengingat potensi poin maksimal sebanyak 37 poin jika menang Sprint Race dan Main Race, apapun masih bisa terjadi.
Jadi siapa favorit Anda? Bola.com akan membuat perbandingan kekuatan Pecco Bagnaia dan Jorge Martin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Tren Performa: Saling Mengalahkan
Berbicara tren performa, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin bisa dibilang saling mengalahkan musim ini.
Bicara kemenangan, Pecco Bagnaia finis pertama sebanyak enam kali di Main Race dan empat kali di Sprint Race. Sementara Jorge Martin, menang empat kali di Main Race dan tujuh kali di Sprint Race.
Keduanya juga andal di kualifikasi. Pecco Bagnaia meraih pole position sebanyak tujuh kali, lalu Jorge Martin sebanyak empat kali.
Advertisement
2. Motor: Pabrikan Vs Satelit, Enggak Terlihat Tuh!
Membicarakan motor, modal utama untuk jadi juara dunia MotoGP 2023, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin punya level sama.
Ya, meski Bagnaia berstatus rider pabrikan Ducati, sementara Martin cuma pembalap tim satelit Pramac, keduanya sama-sama mengendarai motor Desmosedici GP23 atau spek terbaru.
Ditambah fakta dominasi pembalap Ducati, dua seri terakhir, kans Bagnaia dan Martin bersaing di baris depan sangat besar.
Yang membedakan, hanyalah jumlah kru yang menaungi tim Ducati dan Pramac. Karena berstatus pembalap pabrikan, Bagnaia bakal disokong lebih banyak SDM.
Tapi keuntungan hal ini sangat tipis, karena toh, Ducati mempersilakan tim satelit mereka membuka akses data milik tim pabrikan.
3. Pengalaman: Pecco Bagnaia Unggul, tapi Jorge Martin Cukup Matang
Bicara pengalaman, Pecco Bagnaia tentu di atas Jorge Martin. Karena pembalap asal Italia itu merupakan juara dunia MotoGP 2022.
Apalagi musim lalu, Bagnaia sudah berpengalaman mengalahkan Fabio Quartararo pada seri terakhir di Valencia.
Namun sepanjang musim ini, Martin sama sekali tidak terlihat sebagai pembalap baru kemarin. Dia turut memperlihatkan kematangan dan ketenangan dalam bersaing melawan Bagnaia.
Nah ujian sesungguhnya akan terjadi pada dua seri terakhir, di mana tensi persaingan bakal semakin panas.
Advertisement
Kesimpulannya Siapa Favorit?
Jika Anda bertanya kepada Bola.com, siapa pembalap favorit untuk jadi juara dunia MotoGP 2023 ketika persaingan masuk dua seri terakhir?
Sulit menyebut salah satu dari Bagnaia dan Martin. Kans keduanya 50:50, meski Bagnaia unggul poin dari Martin.
Hal pertama yang harus dihindari adalah jangan sampai tidak finis, khususnya saat main race. Siapapun yang harus DNF di Qatar atau Valencia, dipastikan bakal semakin berat perjuangannya.
Detail kecil bakal sangat penting. Salah satunya faktor rekan setim. Partner Pecco Bagnaia, Enea Bastianini sedang on fire.
Enea bahkan pemenang MotoGP Qatar tahun lalu. Jika Enea bisa memperlihatkan hal sama di dua seri terakhir, Ducati bisa menerapkan team order untuk memuluskan langkah Bagnaia (strategi ini sudah diterapkan di Sprint Race MotoGP Malaysia).
Faktor rekan setim ini sedikit ganjalan buat Jorge karena Johann Zarco seperti tenggelam usai menang MotoGP Australia.
Jadi apakah Bagnaia bakal mempertahankan titel juara dunia MotoGP? Yuk sama-sama kita tunggu apa yang terjadi di Qatar dan Valencia.