Bola.com, Jakarta - Seri MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail, Qatar, akhir pekan ini bakal jadi momen krusial buat dua pesaing juara dunia musim ini: Pecco Bagnaia dan Jorge Martin.
Ya, jelang dua seri terakhir, keduanya masih terlibat persaingan sengit. Pecco Bagnaia sebagai pimpinan klasemen hanya unggul 14 poin dari Jorge Martin.
Baca Juga
Hasil Practice MotoGP Barcelona: Berikan Tekanan! Pecco Bagnaia Tercepat, Jorge Martin Posisi Lima
Hasil Free Practice MotoGP Barcelona: Kejutan Takaaki Nakagami Kalahkan Pedro Acosta, Jorge Martin di Depan Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia Melawan Statistik! Hanya 2 Kali di Era MotoGP, Pimpinan Klasemen Gagal Juara Dunia pada Seri Terakhir
Advertisement
Secara matematis, Pecco Bagnaia punya kans untuk mengunci gelar di MotoGP Qatar. Syaratnya usai balapan di Lusail, ia harus meningkatkan selisih poin dari Jorge Martin menjadi 37 poin.
Namun juara dunia MotoGP 2022 itu enggan melihat hitung-hitungan matematis. Dia menganggap persaingan antara dirinya dengan Jorge Martin bakal ditentukan pada seri terakhir MotoGP Valencia.
"Saya tidak menganggap akhir pekan ini sebagai seri penentuan, jujur saja," kata pembalap Ducati itu.
"Saya pikir satu-satunya kemungkinan terjadinya hal itu jika Jorge mengalami masalah. Karena tanpa problem, mustahil untuk mendapatkan 23 poin dalam balapan akhir pekan dengan level yang kami miliki saat ini," tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jorge Martin Enggan Lihat Hitung-hitungan Matematis
Menariknya sama seperti Pecco Bagnaia, Jorge Martin juga enggan melihat hitung-hitungan matematis untuk menjadi juara dunia MotoGP 2023.
Pembalap Pramac itu bahkan menyebut dirinya kini dalam status nothing to lose usai mengamankan posisi kedua klasemen pembalap.
Ya gap 75 poin dari urutan tiga Marco Bezzecchi membuat Jorge Martin telah menggaransi status runner-up MotoGP 2023.
Oleh karena itulah, kini ia hanya harus tampil semaksimal mungkin untuk mengejar perolehan poin dari Pecco Bagnaia.
Advertisement
Komentar Jorge Martin
"Saya tidak tahu persis hitungan matematis-nya, saya hanya tahu bahwa saya harus mengejar ketinggalan poin! Jadi ini adalah target saya," kata Jorge Martin.
"Saya sudah berada di urutan kedua dalam kejuaraan, bahkan jika saya tidak membalap di dua putaran berikutnya."
"Jadi saya sudah berada di posisi kedua dan saya bisa mengubah posisi itu menjadi pertama. Jadi saya akan mengambil semua risiko yang saya bisa dan mungkin mengambil beberapa risiko untuk mencoba melakukannya," tambahnya.
Yang menarik jelang MotoGP Qatar adalah fakta Sirkuit Lusail baru saja melakukan pengaspalan ulang. Alhasil semua pembalap harus mempelajari dari nol karakteristik aspal.
Sumber: Crash