Bola.com, Jakarta - Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di grid MotoGP, Aleix Espargaro telah mengalami berbagai pasang surut: termasuk podium, kemenangan, dan juga sempat turun kelas ke Moto2.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Speedweek, pembalap veteran asal Spanyol ini berbicara tentang momen yang paling ia kenang.
Advertisement
Menariknya, Aleix Espargaro tidak menunjuk kemenangan pertama kelas MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada tahun 2022 sebagai momen terindah dalam kariernya.
Dia justru merujuk momen ketika kali pertama ia berstatus pembalap pabrikan pada ajang MotoGP yaitu 2015 bersama Suzuki.
Yuk scroll ke bawah untuk membaca komentar dari kakak dari Pol Espargaro ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Bersama Suzuki
Aleix Espargaro menceritakan perasaan kali pertama sebagai pembalap pabrikan bersama Suzuki bakal terus diingat.
"Momen paling ajaib, bahkan mungkin lebih indah dari kemenangan pertama saya di Argentina, adalah hari Senin setelah balapan terakhir tahun 2014 di Valencia, pada pukul 10 pagi, saat saya pindah dari Forward Yamaha ke tim pabrikan Suzuki," kata Aleix Espargaro.
"Saya tidak pernah merasa gugup seperti saat itu. Ketika saya melihat semua teknisi, orang-orang Jepang, motor pabrikan... rasanya luar biasa!"
"Ketika saya mengendarai motor itu, itu adalah salah satu momen terbaik dalam karier saya," tambah pembalap yang kini berstatus pembalap pabrikan Aprilia itu.
Advertisement
Terlambat Kompetitif
Aleix Espargaro merupakan pembalap yang telat panas di ajang MotoGP. Dia baru meraih kemenangan perdana tahun 2022.
Padahal ia sudah mentas sebagai pembalap full season di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 2010.
Namun 2011, ia sempat turun ke kelas Moto2 sebelum kembali ke ajang MotoGP 2012 dan bertahan sampai sekarang.
Sumber: Speedweek