Bola.com, Jakarta - Delapan motor, empat tim, Ducati kembali menjadi pabrikan dengan pembalap terbanyak di ajang MotoGP 2024. Jumlahnya bahkan setidaknya dua kali lipat jumlah motor dibandingkan pesaing lainnya.
Situasi ini membawa keuntungan dalam hal pengembangan. Karena sebagai pabrikan, Ducati mendapat masukan soal motor dari delapan pembalap sekaligus.
Baca Juga
Advertisement
Namun di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi kerugian dalam hal manajemen pembalap. Ya, Pecco Bagnaia telah menjadi yang terkuat dalam beberapa musim terakhir, didukung oleh dua gelar juara yang diraihnya.
Hanya saja hampir semua pembalap Ducati lainnya untuk MotoGP 2024 telah terbukti mampu meraih kemenangan.
Bahkan para pembalap yang menggunakan motor tahun lalu telah mengungguli para pembalap yang memakai motor spek pabrikan.
Seperti yang terjadi pada MotoGP 2023, kemenangan yang dirasakan Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio adalah contoh terbaik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komposisi Ducati pada MotoGP 2024
Pada MotoGP 2024, komposisi pembalap Ducati benar-benar menakutkan. Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini tetap bersama tim pabrikan.
Jorge Martín, runner-up tahun lalu, masih gabung Pramac, bersama runner-up tahun 2020, Franco Morbidelli. Ini adalah empat pembalap yang mengendarai Desmosedici spek pabrikan.
Kemudian, Gresini akan diperkuat oleh juara dunia enam kali, Marc Marquez, dan adiknya, Alex Marquez yang telah menunjukkan potensi untuk memperebutkan podium dan kemenangan.
Begitu pula dengan duo Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi. Keempatnya akan menggunakan Desmosedici GP23 tahun lalu.
Advertisement
Sama-sama Bakal Habis Kontrak
Kesamaan dari kedelapan pembalap tersebut adalah kontrak mereka akan segera berakhir. Praktis cuma Bagnaia yang tempatnya di tim pabrikan Ducati aman untuk MotoGP 2025.
Namun ketidakpastian ada mengenai rekan setimnya di tahun 2025. Artinya kini muncul situasi tujuh pembalap sisa pengendara Desmosedici akan bersaing untuk memperebutkan satu tempat di tim pabrikan Ducati.
Hal di atas inilah sebuah situasi yang akan membuat Ducati pusing dan harus segera diselesaikan saat MotoGP 2024 nanti sudah berjalan.
Terancam Kehilangan Pembalap Terbaik
Martin telah menyatakan bahwa ia ingin dipromosikan ke tim pabrikan, atau ia akan mencari opsi dengan pabrikan lain.
Marquez hanya menandatangani kontrak satu tahun dengan Gresini, dan jika dia berjuang untuk posisi teratas pada musim ini, tidak mungkin ia ingin kembali memperkuat tim satelit pada MotoGP 2025.
Morbidelli sudah pernah merasakan menjadi bagian dari tim pabrikan dan mungkin ingin merebut kembali status tersebut jika ia mampu menunjukkan potensi yang ia tunjukkan di masa lalu di Pramac.
Bezzecchi memilih bertahan di VR46 setelah finis ketiga pada 2023, tetapi ia mungkin juga merasa bahwa untuk benar-benar bersaing memperebutkan gelar juara, ia harus pindah ke Ducati.
Dan Bastianini? Setelah tahun 2023 yang diwarnai dengan cedera, ia telah menunjukkan bahwa ia memiliki apa yang diperlukan untuk bertarung di papan atas, sebagaimana dibuktikan dengan kemenangannya di Malaysia.
Mempertahankan pembalap tanpa menempatkannya di tim pabrikan bisa menjadi tantangan bagi Ducati, karena menempatkannya di tim satelit selalu dianggap sebagai penurunan pangkat.
Advertisement