Bola.com, Jakarta - Jorge Martin tampil sangat fantastis pada sesi kualifikasi dan Sprint Race MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail hari Sabtu (09/03/2024) lalu.
Pada kedua sesi tersebut, pembalap Pramac Racing itu sukses finis pertama. Namun saat Main Race, performa Jorge Martin menurun dan cuma naik podium ketiga.
Baca Juga
Advertisement
Pencapaian ini seakan mengingatkan kepada rekam jejak Jorge Martin pada musim lalu, di mana ia kalah bersaing menjadi juara dunia dengan Pecco Bagnaia.
Ya, Jorge Martin sangat kencang ketika kualifikasi dan Sprint Race tapi kerap melakukan kesalahan pada Main Race.
Artinya penyakit runner-up MotoGP 2023 itu memang belum sembuh. Padahal konsistensi sangat dibutuhkan jika ingin mengalahkan Pecco Bagnaia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum 100 Persen
Berbicara usai Main Race MotoGP Qatar, Jorge Martin membeberkan alasan performa dirinya menurun ketimbang kualifikasi plus Sprint Race.
Menurutnya ia belum bisa memaksimalkan potensi motor Ducati Desmosedici GP24. "Kami akan membawa hal-hal positif ke seri berikutnya di Portimao," kata Jorge Martin.
"Tapi saya belum 100 persen memaksimalkan potensi motor baru. Jika kami berkembang, saya rasa kami bisa lebih kompetitif," tambahnya.
Advertisement
Tidak Mengagetkan
Menariknya fakta ia tidak menang pada Main Race MotoGP Qatar ternyata tidak terlalu mengejutkan untuk Jorge Martin.
"Saya senang dengan hasil ini. Jika Anda bertanya kepada saya kemarin, naik podium hari ini akan sangat sulit, tetapi mungkin kami memiliki potensi untuk menang," ungkap Jorge Martin.
Usai MotoGP Qatar, Jorge Martin menempati posisi tiga klasemen pembalap dengan raihan 28 poin. Dia berselisih tiga poin dari pemimpin klasemen, Pecco Bagnaia.
Sumber: Crash