Bola.com, Jakarta - Banyak kejutan terjadi pada bursa perpindahan pembalap menuju MotoGP 2025. Seperti Marc Marquez yang akhirnya dipilih Ducati untuk menjadi tandem Pecco Bagnaia.
Lalu kejutan besar turut terjadi ketika Jorge Martin justru cabut ke Aprilia sebagai bentuk kekecewaan Ducati memilih Marc Marquez.
Advertisement
Namun buat Neil Hodgson, eks pembalap yang kini menjadi pengamat, ada perpindahan pembalap MotoGP 2025 yang menurutnya paling di luar logika.
Adalah keputusan Maverick Vinales meninggalkan Aprilia dan hengkang ke Tech 3 KTM. Menurut Hodgson, Vinales telah meninggalkan Aprilia jelas-jelas tim pabrikan plus punya motor kompetitif.
Sementara Tech 3 KTM memang dianggap skuad pabrikan oleh KTM, namun sebenarnya tim ini hanya lapis kedua pabrikan asal Austria itu. Ditambah secara level motor, KTM masih di bawah Aprilia saat ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar Hodgson soal Kepindahan Vinales Musim Depan
Namun Hodgson berpendapat mungkin Vinales sudah mendapat bisikan bahwa dirinya tidak akan diperpanjang kontrak oleh Aprilia untuk MotoGP 2025.
Jadi ketimbang didepak pabrikan asal Italia itu, Vinales memutuskan mengambil pilihan lebih cepat meninggalkan tim.
"Mungkin kejutan terbesar, sejujurnya, Maverick Vinales yang keluar dari kursi pabrikan Aprilia," kata Neil Hodgson dari TNT Sports.
"Pindah ke Tech3 KTM yang bukan tim pabrikan utama. Menurut saya itu adalah langkah yang aneh. Tapi dia tidak malu membuat langkah aneh."
"Pendapat saya tentang itu? Dia mungkin memiliki petunjuk, sebuah saran, bahwa Aprilia tidak akan memperpanjang kontraknya," tambahnya.
Advertisement
Martin-Bezzecchi
Usai Vinales diresmikan ke Tech 3 KTM, memang Aprilia diketahui mencari pembalap Italia atau dari negara mereka. Akhirnya dipilih Marco Bezzecchi sebagai pendamping Jorge Martin di Aprilia pada MotoGP 2025.
Eks pembalap lainnya yang kini jadi pengamat Sylvain Guintoli punya pendapat sama seperti Hodgson. "Sepertinya Vinales tidak akan diperpanjang kontraknya di Aprilia. Jika Maverick bisa bertahan di Aprilia, dia akan melakukannya," ungkap Guintoli.
"Dinamika di dalam tim pabrikan Aprilia - Martin, dan menginginkan pembalap Italia - sepertinya Maverick tidak mendapat tempat. Mungkin mereka menawarinya Trackhouse? Ia lebih memilih untuk pindah ke KTM," lanjutnya.
Vinales berpotensi mencetak sejarah di Tech 3 KTM. Jika menang balapan, ia akan jadi pembalap yang pernah merasakan kemenangan ajang MotoGP dengan empat merek motor berbeda: Suzuki, Yamaha, Aprilia, dan KTM.
Sumber: Crash