Bola.com, Jakarta - POSTUR tubuhnya 'cungkring'. Punya tinggi badan 184 cm, pria ini hanya berbobot 69 kilogram. tak heran jika tongkrongan pria bernama Luca Marini terlihat menonjol dibanding yang lain.
Langkah Luca Marini cepat. Ketika menghampiri Bola.com di sela-sela ajang MotoGP Indonesia di Pertamina International Street Circuit, ia datang dengan langkah jauh. Walhasil, sang rekan setim di Honda Repsol Team, Joan Mir, tertinggal.
Baca Juga
Advertisement
Yup, Luca Marini dan Joan Mir memang dua sosok dengan postur berbeda. Namun, keduanya berhasil memaksimalkan setiap potensi yang ada dalam diri mereka. Secara teori, rider dengan tinggi badang lebih dari 180 cm bakal memiliki kesulitan lebih banyak dibanding tinggi ideal seperti 165 cm - 170 cm.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semua Hal
Namun, bagi Luca Marini, semua hal bisa menjadi modal. Begitu juga dengan Joan Mir, yang memiliki modal tersendiri. Kedua kompak, potensi dalam diri akan mendapatkan tempat terbaik ketika berlatih dan terus berlatih, terutama di varian olahraga keras serta ketat seperti MotoGP.
Berlatar hal di atas, Luca Marini dan Joan Mir percaya suatu saat nanti akan ada pembalap asal Indonesia yang ada di kelas MotoGP. Satu nama yang punya arah ke sana adalah Mario Suryo Aji.
Saat ini, Mario Aji sedang berlaga di kelas Moto2, yang berada persis setingkat di bawah MotoGP. Sayang, pada balapan seri Mandalika, Minggu (29/9/2024) gagal tampil maksimal.
Â
Advertisement
Gagal Poin
Mario finis di peringkat 18, sekaligus tak bisa menambah poin di klasemen sementara Moto2 musim 2024. Ia masih mengumpulkan 3 poin, masing-masing dari seri di Catalunya Spanyol, Italia dan Aragon. Tak sanggup tampil maksimal di rumah sendiri, Mario bertengger di posisi ke-28 klasemen sementara.
Meski gagal memetik poin, kiprah Mario Aji musim ini ternyata mendapat atensi khusus dari Luca Marini dan Joan Mir. Duo ini kompak, Mario Aji punya potensi besar naik kasta ke level MotoGP.
Joan Mir langsung memberi tips khusus bagi Mario. Menurutnya, rider andalan Indonesia ini harus berjuang lebih keras di balapan Moto2. Latarnya tak lain persaingan ketat di kelas ini, dan memiliki lawan dengan karakter berbeda.
Â
Lihat Perkembangan
"Kita semua melihat perkembangan Mario di beberapa balapan terakhir. Saya sangat tertarik terhadap perkembangannya," tegas Joan Mir. Senada, Luca Marini menganggap, Mario bisa menjadi lebih lagi, apalagi dengan modal potensi besar.
Bagi Luca, satu di antara kegiatan rutinnya adalah memperhatikan potensi pembalap muda. "Ingat, suatu saat mereka bisa menjadi rival saya di MotoGP," tegas pejuang lintasan berusia 27 tahun ini.
Secara khusus, Luca berpendat, Indonesia memiliki banyak pembalap dengan potensi luar biasa. "Terutama kemampuan mereka di balapan basah yang sangat baik," sebutnya.
Â
Advertisement
Sisi Positif
"Ketika sampai di Indonesia, saya dapat merasakan antusiasme balap yang sangat tinggi. Saya berharap para jagoan balap motor Indonesia seperti Mario, bisa melaju ke balapan MotoGP," kata Luca Marini
Sementara itu, Yuzuru Ishikawa, selaku Director, General Manager Motorcycle Racing Division, Honda Racing Corporation mengatakan, Mario Aji menjadi andalan Astra Honda, dan tergabung di Honda Team Asia.
"Dia terus berusaha menunjukkan kemampuannya agar bisa mencetak poin di setiap balapan. Kami yakin Mario akan mendapat lebih banyak lagi kesuksesan di masa depan," sebut Yuzuru Ishikawa.
So, kita tunggu saja, apakah sosok Mario Aji bisa merealisasikan impresi serta harapan Luca Marini serta Joan Mir. "Saya punya target bisa naik ke kelas MotoGP dalam rentang 3-4 tahun," ungkap Mario.