Bola.com, Jakarta - Jelang seri terakhir MotoGP 2024, Motul Solidarity Grand Prix of Barcelona di Sirkuit Catalunya akhir pekan ini, Jorge Martin di atas angin untuk menjadi juara dunia.
Pasalnya rider Pramac Racing itu sudah unggul 24 poin dari urutan kedua klasemen, Pecco Bagnaia. Lantas secara hitung-hitungan matematis, apa yang diperlukan oleh Jorge Martin untuk jadi juara dunia di Barcelona?
Baca Juga
Advertisement
Dalam satu seri balapan MotoGP, ada poin maksimal sebesar 37 poin. Buat Jorge Martin, ia hanya perlu memenangkan balapan Sprint Race di hari Sabtu 16 November.
Andai ia menang, Martin akan menambah 12 poin, yang artinya Pecco Bagnaia tidak bisa mengejar poin sang rival pada hari Minggu.
Akankah persaingan perebutan titel juara dunia MotoGP 2024 akan berakhir di hari Sabtu? Atau harus menunggu sampai Minggu? Yuk sama-sama kita tunggu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kans Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia sendiri mau tak mau harus sapu bersih kemenangan pada Sprint Race dan Main Race di hari Minggu.
Selain itu, pembalap Ducati tersebut sudah mulai menebar komentar yang berusaha menjatuhkan mental Jorge Martin.
Terbaru ia mengatakan pembalap asal Spanyol itu bakal merasakan gugup karena MotoGP Barcelona adalah momen pertama Martin sangat dekat dengan titel juara dunia kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Advertisement
Martin Bakal Gugup
Jelang seri terakhir yang bertajuk Motul Solidarity Grand Prix of Barcelona, Pecco Bagnaia menyebut faktor kegugupan bisa memengaruhi sang rival Jorge Martin.
"Ya, tentu saja,” kata Bagnaia dari Ducati kepada TNT Sport ketika ditanya apakah kegugupan dapat mempengaruhi persaingan gelar juara dengan Martin.
"Bagi Jorge, balapan Barcelona akan sulit karena ini adalah kali pertama ia bertarung untuk memperebutkan gelar juara di MotoGP."
"Jadi, saya tahu perasaannya dan saya pikir dia akan berusaha melakukan yang terbaik, tapi terkadang rasa gugup bisa membuat Anda lebih agresif dan membuat kesalahan," lanjutnya.
Pecco Bagnaia mengakui dirinya tak punya pilihan selain berusaha untuk sapu bersih kemenangan dan berharap Martin kehilangan banyak poin.
Sumber: Crash