Bola.com, Jakarta - Alex Marquez membantah anggapan bahwa ia terlalu menghormati sang kakak, Marc Marquez, setelah bertarung ketat untuk meraih kemenangan di MotoGP Argentina.
Pembalap Gresini Ducati itu hanya terpaut 1,3 detik di belakang Marc dalam balapan hari Senin dini hari WIB (17-3-2025)—pertarungan terdekatnya untuk meraih kemenangan sejauh ini.
Baca Juga
Advertisement
Alex sempat mengatasi serangan awal dari Francesco Bagnaia sebelum memanfaatkan kesalahan langka dari Marc untuk merebut posisi terdepan di lap keempat.
Sebelumnya, Alex finis 1,7 detik di belakang Marc pada seri pembuka musim di Thailand, tetapi kali ini, ia menjadi ancaman yang lebih besar di Argentina, memaksa Marc untuk mengambil lebih banyak risiko agar tetap berada di depan.
Berita Video, komentar Ponaryo Astaman terkait konsistensi Borneo FC untuk mengasilkan pemain dipanggil Timnas Indonesia
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awal Balapan yang Agresif
Alex Marquez mengungkap bahwa mencoba menekan sejak awal. Ia telah melakukan start yang bagus, akan tetapi Pecco menyerangnya di tikungan 3, dan ia bisa kembali ke posisi kedua.
"Saya merasa sangat nyaman. Sebelum balapan, saya sempat ragu soal pilihan ban, tetapi akhirnya saya memutuskan untuk memakai ban belakang medium seperti Marc dan Pecco," ujarnya.
"Saat Marc melakukan sedikit kesalahan di tikungan pertama, saya berkata, 'Oke, ini saatnya'. Saya mencoba mempertahankan kecepatan dan bisa membuat jarak dengan grup kedua."
Selama pertengahan balapan, Alex terus mengikuti Marc hingga akhirnya sang kakak melakukan manuver untuk memimpin balapan dengan 10 lap tersisa. Namun, Marc melebar, memberi Alex sedikit kelegaan sebelum keduanya kembali bersaing ketat.
Mereka kemudian mencatatkan waktu lap terbaik mereka di lap ke-19 dari 25, sebelum akhirnya Marc berhasil merebut posisi terdepan di tikungan yang sama dengan lima lap tersisa.
Advertisement
Pertarungan Ketat hingga Akhir
Alex menyatakan:
"Saat dia menyerang saya pertama kali di Tikungan 5, saya berkata, 'Oke, ini saatnya mencoba'," aku Alex.
"Saya memberikan 100 persen kemampuan saya. Saya mencatat waktu 1 menit 38,3 detik, tetapi dia bisa mencatat 1 menit 38,2 detik. Saya benar-benar di batas maksimal, hampir terjatuh di setiap tikungan."
"Saya mencoba bertarung dengannya dan tetap berada di sana. Tapi, dia lebih mampu berada di batas maksimal pada bagian akhir balapan. Jadi, kami harus meningkatkan aspek itu."
"Tapi, saya sangat senang dengan akhir pekan ini."
Alex, yang masih mengejar kemenangan pertamanya di MotoGP, kini telah finis sebagai runner-up di belakang Marc dalam empat balapan berturut-turut musim ini.
Merasa Terkuat
Alex mengaku, saat ini dia merasa berada di level terkuatnya sejak membalap di MotoGP.
"Motor ini sangat cocok dengan gaya balap saya. Saya benar-benar menikmati setiap momen di atas motor, seperti sedang bermain. Itu perasaan yang luar biasa. Kami hanya perlu terus mempertahankan performa ini," ujarnya.
"Tim telah bekerja dengan sangat baik, begitu juga dengan dukungan dari Ducati. Kami masih harus memahami beberapa hal dari Marc, tetapi di sini kami lebih dekat dan rasanya luar biasa bisa bertarung dengan saudara sendiri untuk kemenangan MotoGP," imbuh pembalap kelahiran 23 April 1996 ini.
Advertisement
Pertanyaan Tidak Sopan
Marc bahkan menyebut bahwa Alex adalah rival utamanya dalam perebutan gelar. Namun, ketika ditanya apakah ia perlu "menghilangkan rasa hormat" terhadap kakaknya untuk bisa mengalahkannya, Alex langsung menepis anggapan tersebut.
"Saya sering mendapat pertanyaan ini: 'Kapan Anda akan kehilangan rasa hormat terhadap Marc?' atau 'Anda terlalu menghormati Marc'," jawab Alex.
Alex menganggap pertanyaan itu tidak menghormatinya sebagai pembalap. Pasalnya, dia selalu memberikan 100 persen.
Pembalap yang berkiprah di MotoGP sejak 2020 ini berujar dirinya selalu berusaha keras untuk tim dan pihak sponsor.
"Saya tahu dia adalah kakak saya dan tentu saja saya akan menunjukkan rasa hormat saat menyalipnya," ucap Alex.
"Tapi, saya adalah orang pertama yang ingin mengalahkannya dan menang. Namun, saya juga lebih realistis dibanding orang lain karena saya tahu bagaimana Marc. Saya tahu kelebihannya dan saya tidak masalah mengakui itu."
"Biasanya, seorang pembalap tidak akan secara langsung mengatakan apa yang dilakukan rivalnya dengan sangat baik. Tapi, karena dia saudara saya, saya tidak keberatan mengatakannya."
"Saya juga tidak masalah menerima bahwa dia lebih baik dari saya dalam beberapa aspek."
"Tapi saya akan terus belajar dan tetap memberikan 100% seperti biasa."
"Jadi, berhentilah berpikir bahwa saya terlalu menghormati Marc. Kita semua melihat sendiri hari ini. Kami bertarung satu sama lain. Dia lebih cepat dari saya dan saya memberikan segalanya," tegas Alex, yang empat tahun lebih muda dari Marc.
Alex, yang belum pernah finis lebih tinggi dari posisi kedelapan di klasemen MotoGP, kini berada di peringkat kedua klasemen setelah dua seri, tertinggal 16 poin dari Marc dan unggul 15 poin atas Francesco Bagnaia.
Sumber: Crash