Sukses


Miami Heat Pensiunkan Jersey Nomor 32 Shaquille O'Neal

Bola.com, Miami - Shaquille O'Neal suatu ketika pernah menyelundupkan seseorang dan mengizinkannya menjual perhiasan di lounge pemain Miami Heat. Dia juga pernah mengejutkan eksekutif dan karyawan tim sambil telanjang bulat.

Tapi terkadang, dia juga bermain basket.

Atas alasan itu dan lainnya, Kamis (22/12/2016) waktu AS, menjadi malam perayaan O'Neal di arena yang dia sebut rumah selama empat musim. Heat resmi memensiunkan jersey nomor 32 milik O'Neal, sebuah penghargaan dari tim yang sebelumnya cuma memberikan penghormatan itu kepada Alonzo Mourning dan Tim Hardaway.

"Ini seperti candaan di antara warga Miami. Benar-benar tak terduga," kata O'Neal, seperti dilansir NBA.com. 

Tapi tak demikian bagi Heat. Awalnya, O'Neal mengira Heat hanya bergurau. Maklum, kepergian O'Neal dari Heat dilingkupi atmosfer yang kurang menyenangkan. Namun, Heat sebenarnya selalu ingin memberikan penghormatan kepada O'Neal atas apa yang telah dia berikan selama bermain di Miami.

"Dia adalah pemain yang cuma datang sekali sepanjang masa. Banyak tipe pemain seperti itu dalam sejarah NBA, tapi bagi kami cuma dia yang sangat berjasa buat kami," ujar Presiden Miami Heat, Pat Riley.

Alex Rodriguez dan rapper DJ Khaled duduk di sisi lapangan pada malam bersejarah itu. Pelatih Heat Erik Spoelstra dan eks rekan setim O'Neal Udonis Haslem turut keluar dari ruang ganti untuk menghadiri acara seremonial tersebut. O'Neal mendapat banyak hadiah, salah satunya jersey bernomor 32 yang dibingkai.

O'Neal berterima kasih kepada Haslem dan Mourning serta memberi penghormatan kepada fans.

"Saya tak bisa melakukan ini semua tanpa kalian," kata O'Neal.

"Kami tak akan menjadi juara NBA pada 2006 tanpa usaha dari Shaquille O'Neal," ujar Riley.

Banyak teman dan kolega O'Neal yang hadir dalam acara seremonial yang berlangsung saat halftime laga antara Miami Heat kontra Los Angeles Lakers itu. O'Neal sejenak meninggalkan tugasnya sebagai analis pertandingan di televisi untuk menghadiri acara seremonial itu. Heat memberikan kaus khusus kepada semua penonton untuk memperingati malam istimewa itu dan menyerahkan cek senilai 50 ribu dolar AS atau sekitar 672 juta rupiah untuk yayasan milik O'Neal.

O'Neal merupakan pemain kunci Heat saat meraih titel NBA pertama pada 2006. Dia menjadi pemimpin di ruang ganti meski saat itu Heat memiliki pemain bintang lain seperti Dwyane Wade, Mourning, dan Gary Payton.

"Di luar segala guyonannya, dia sangat serius jika sudah berbicara soal kemenangan," kata Riley.

Serius tapi tetap bersenang-senang.

Suatu ketika, O'Neal keluar dari kamar mandi dan melihat managing general partner Micky Arison dan pelatih atletik Jay Sabol sedang berbincang. O'Neal lalu berdiri di belakang Arison, sambil bugil, sampai salah satu di antara keduanya menyadari keberadaannya. Bahkan, O'Neal kerap menyeret seseorang untuk diajak bergulat sambil telanjang bulat!

"Untung saya tak pernah mengalaminya!" ujar Spoelstra.

Lalu, suatu hari setelah latihan Riley menerima telepon dari seseorang di dalam arena yang menanyakan tentang keberadaan orang asing yang menjual perhiasan di lounge pemain. Riley lalu bergegas ke arena dan menanyakan apa yang sedang dilakukan si penjual perhiasan itu. Dia berkata O'Neal mengizinkannya berjualan di sana.

"Itu salah saya," kata O'Neal.

Pada akhirnya, O'Neal mempersembahkan perhiasan yang paling didambakan Heat, yaitu cincin juara NBA pada 2006. Riley mengenakan cincin tersebut pada Kamis malam. Dan di samping semua lelucon yang ada, O'Neal mengaku sangat terharu dengan penghormatan dari Heat.

"Ini adalah penghormatan yang sangat luar biasa," kata Shaquille O'Neal.

Video Populer

Foto Populer