Bola.com, New York - NBA terancam terkena imbas isu politik yang sedang menghangat di AS menyusul keputusan Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membatasi laju imigran dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya beragam Islam, Jumat (27/1/2017) waktu setempat.
Seperti dikutip dari situs resmi NBA, Minggu (29/1/2017), tujuh negara yang terdampak kebijakan Presiden Trump adalah Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman, dan Somalia. Masalahnya, ada dua pemain NBA saat ini yang lahir di Sudan, yakni Thon Maker (Milwaukee Bucks) dan Luol Deng (Los Angeles Lakers).
Advertisement
Baca Juga
Bucks sempat khawatir Maker tak bisa balik ke AS setelah melakoni laga tandang melawan Toronto Raptors di Toronto, Kanada, Jumat (27/1/2017) waktu setempat atau Sabtu (28/1/2017) WIB.
Namun, ESPN melaporkan Maker bisa kembali ke Milwaukee tanpa masalah. Bahkan, center berusia 19 tahun itu menjadi starter ketika Bucks kalah 108-112 dari Boston Celtics lewat overtime dalam lanjutan musim reguler NBA 2016-2017 di BMO Harris Bradley Center, Milwaukee, Sabtu (28/1/2017) atau Minggu (29/1/2017) WIB.
Maker dan Deng memang lahir di Sudan. Namun, keduanya punya paspor ganda.
Maker memiliki paspor Australia karena dia dan keluarganya sudah pindah ke Negeri Kanguru sejak 2002. Bahkan, selama ini dia bepergian dengan menggunakan paspor Australia.
Sementara itu, Deng punya paspor Inggris. Dia resmi jadi warga negara Inggris sejak 2006.
"Kami telah mengontak Departemen Dalam Negeri dan terus mengumpulkan informasi untuk memahami imbas perintah eksekutif ini terhadap pemain kami yang lahir di salah satu negara yang terkena kebijakan tersebut. NBA adalah liga global dan kami bangga bisa menarik minat pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia," kata juru bicara NBA, Mike Bass.
NBA memiliki program "Basket Tanpa Batas" yang telah sukses menemukan bakat-bakat terbaik dari Sudan. Menurut The Vertical, beberapa pemain muda berbakat dari Sudah saat ini sedang mengenyam pendidikan di berbagai SMA dan universitas di AS dengan menggunakan visa dan berpeluang terpilih dalam draft NBA.