Sukses


NBA All-Star 2017: Cerita di Balik Rekor dan MVP Anthony Davis

Bola.com, New Orleans - Pada malam ketika Rusell Westbrook dan Kevin Durant mengulang masa lalu, Giannis Antetokounmpo menunjukkan bahwa dia merupakan bagian dari masa depan, serta James Harden melepaskan tembakan setengah lapangan, justru Anthony Davis yang benar-benar mencuri perhatian. 

Davis menjalani pertandingan All Star untuk masuk ke dalam buku rekor. Dia mencetak 52 poin, 10 lebih banyak dari rekor All-Star milik Wilt Chamberlain yang bertahan selama 55 tahun. Tim Wilayah Barat pun mengalahkan Tim Wilayah Timur 192-182 pada Minggu (19/2/2017) malam waktu setempat—rekor jumlah poin tertinggi dalam sejarah NBA. 

Davis menceploskan 26 tembakan dari 39 kesempatan, dan kedua hal itu juga merupakan rekor All-Star. Dia mengalahkan Westbrook, yang mampu mencetak 41 poin hanya dalam kurun waktu 20 menit—yang biasanya sudah cukup membuatnya meraih MVP tiga kali berturut-turut. 

Namun, tidak kali ini. Davis mengangkat trofi penghargaan tersebut untuk membahagiakan suporter New Orleans-nya. 

"Ini menyenangkan. Rekan-rekan saya melakukan tugas dengan baik membantu saya," ujar Davis. 

Durant mencetak triple-double dengan 21 poin, 10 rebounds, dan 10 assists. Stephan Curry menambah 21 poin Tim Wilayah Barat. Stephan Curry tampil sebagai pengganti DeMarcus Cousins yang hanya bermain selama dua menit—yang semakin mencuatkan beberapa spekulasi bahwa Sacramento akan melepasnya.

Antetokounmpo mencetak 30 poin bagi Tim Wilayah Timur, termasuk 12 dunk. LeBron James menorehkan 23 poin yang membuatnya menjadi pemain All-Star pertama dengan koleksi 300 poin, Kyrie Irving mengemas 22 poin dan 14 assists, serta Isaiah Thomas mencetak 20 poin bagi Tim Timur. 

Durant-Westbrook

Davis menjadi cerita yang meredupkan "cerita sesungguhnya" dalam pertandingan ini, yang seharusnya menjadi milik Durant-Westbrook. 

Jika ada kebencian yang tersisa antara Durant dan Westbrook, hal itu tidak terlihat. Mereka saling memberi umpan dan bertepuk tangan pada sesi pre-game layup. Tidak lama setelah Westbrook tampil di lapangan, mantan rekannya di Oklahoma City itu bahkan membuat salah satu pertunjukkan terbaik—melakukan a give-and-go, dan memberikan umpan lambung kepada Westbrook untuk melakukan dunk. 

"Ya, Tuhan! Apa yang sedang terjadi?" Curry berteriak dari bangku cadangan Tim Barat. Beberapa saat kemudian ia larut dalam suasana selebrasi. Para pemain lainnya melompat girang dan menangkat tangan mereka tinggi-tinggi. Curry melempar secangkir air dan Durant tersenyum di antara semua momen itu. 

Draymond Green menilai itu adalah kerja sama "manis", dan Westbrook serta Durant pun terlihat senang dengan hal tersebut. 

"Itu adalah give-and-go bagus, kawan. Umpan yang juga bagus. Saya hampir tidak bisa menjangkau ring, tetapi itu adalah give-and-go yang bagus," ujar Westbrook.

Durant menambahkan, "Dia sangat terbuka. Jadi saya memberikannya umpan lambung. Dia dapat melompat sangat tinggi. Jadi, iya, itu adalah permainan yang bagus."

Westbrook mencetak 12 poin—semuanya lewat tembakan tiga angka. Pada 63 detik terakhir kuarter ketiga, ia tampil dari bangku cadangan dan kembali menampilkan permainan menawan. Dia memulai kuarter keempat dengan torehan tembakan tiga angka lagi, yang membuatnya mencetak 34 poin hanya dalam kurun waktu 14 menit. 

Hal tersebut membuatnya seperti terlihat akan meraih MVP, namun tidak terjadi setelah Davis mencetak 20 poin pada kuarter keempat. 

Beberapa suporter sempat meneriakkan "De-Fense!" pada kuarter keempat. Center Tim Wilayah Barat, DeAndre Jordan mendengar hal tersebut. Ia lalu bangkit dari bangku cadangan Tim Barat dan berteriak, "Tidak, tidak, tidak", dengan maksud agar rekan-rekannya kembali ke permainan mereka sendiri.

Jika beberapa suporter itu serius, mereka tentu akan merasa kecewa.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer