Bola.com, New York - Guard Boston Celtics, Isaiah Thomas, secara jelas menggambarkan permusuhan panas antara timnya dan rival mereka di Wilayah Timur, Washington Wizards.
"Kami tak menyukai mereka dan mereka tak menyukai kami," kata Thomas pada pekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
Setelah mengalahkan Celtics pada Gim 4 Semifinal Wilayah Timur, Minggu (7/5/2017), giliran forward Wizards Markieff Morris yang angkat bicara.
"Kami ingin membungkam dan terus menekan mereka. Kalau bisa kami ingin mengungguli mereka dengan selisih 50 poin," ujar Morris.
Thomas dan Morris bukan James Harden dan Russell Westbrook, sahabat dekat yang berduel pada putaran pertama playoff NBA 2017. Thomas dan Morris juga bukan LeBron James yang membawa Cleveland Cavaliers mendominasi playoff tanpa drama. Boston dan Washington saling benci satu sama lain dan sama-sama berambisi masuk final wilayah lagi setelah menunggu selama bertahun-tahun. Celtics sejak 2012, sedangkan Wizards sejak 1979!
Kedua tim sudah terlibat perseteruan sejak musim reguler dan semakin memanas pada titik ini. Apalagi mereka masih imbang 2-2 pada Semifinal Wilayah Timur.
Jangan salah: James dan Cavaliers masih favorit juara Wilayah Timur - musim ini, musim depan, dan mungkin satu atau dua tahun berikutnya. Namun, pada satu titik, James pasti tak bisa melawan usia. Tim lain akan menggusur Cavaliers dan memiliki kans meraih titel NBA.
Celtics dan Wizards menjadi dua tim yang paling berpeluang merebut mahkota Cavaliers.
"Mereka (Boston) punya pemain kunci, kami juga punya. Kami merasa kami adalah tim yang bisa menyaingi Cleveland dan mereka juga merasa demikian," kata guard All-Star Wizards, John Wall.
Boston dan Washington bahkan bisa saja menguasai Wilayah Timur pada musim ini. Kedua tim sama-sama memiliki kelebihan dalam offense. Mereka punya potensi mengalahkan Cavaliers yang pertahanannya rapuh.
"Kami percaya bisa menjadi kampiun pada tahun ini asalkan bermain dengan cara yang benar. Dengan permainan kami saat ini, kami bisa menantang tim mana pun. Apalagi kami punya Isaiah yang sedang berada di level tertinggi. Semua guard pasti akan kesulitan menghentikannya," kata guard Celtics Avery Bradley.
Namun, Boston Celtics dan Washington Wizard tak boleh terlalu percaya diri. Dalam satu dekade terakhir, LeBron James selalu berhasil menghancurkan mimpi tim-tim yang mencoba meruntuhkan dominasinya di Wilayah Timur, baik saat masih di Miami Heat atau ketika sudah kembali ke Cleveland Cavaliers.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Kasus
Tim pertama adalah Chicago Bulls yang memiliki peraih MVP 2011 Derrick Rose, sekumpulan petarung tangguh, dan pemain kelas satu yang membuat James dan Miami Heat kerepotan. Namun, setelah Rose cedera ACL pada 2012, tanduk Bulls perlahan tumpul. Bulls memang masih mampu dua kali masuk semifinal Wilayah Timur setelah Rose cedera, tapi dua kali kalah dari James - bareng Heat pada 2013 dan bareng Cavaliers pada 2015. Setelah itu, Bulls tak lagi menjadi ancaman buat James.
Setelah Bulls muncul Indiana Pacers yang memiliki defender kuat dan big man All-Star Roy Hibbert, point guard berbakat George Hill, veteran tangguh David West dan calon superstar Paul George. Mereka hampir mengalahkan Heat pada Final Wilayah Timur 2013, tapi gagal dan kalah dalam tujuh gim. Mereka kembali masuk final wilayah pada musim berikutnya tapi takluk dalam enam gim.
Pada musim 2014/2015, permainan NBA berubah drastis seiring munculnya dominasi Golden State Warriors. Lemparan 3 poin jadi primadona dan tim-tim lebih memilih bermain dengan small ball. Pola defense pun ikut berubah. Big man tangguh macam Hibbert tak terpakai lagi. Imbasnya kekuatan Pacers pun perlahan lenyap.
Berikutnya ada Atlanta Hawks. Mereka mencatat rekor 60-22 pada musim 2014/2015 lewat permainan kolektif yang cerdas. Hawks menantang James yang sudah balik ke Cleveland pada final wilayah. Dua tahun berselang Hawks masih belum bisa mengalahkan Cavs pada playoff. Rekor mereka saat menghadapai Cleveland sangat buruk, 0-8.
Bagaimana dengan Toronto Raptors? Mereka kalah di final wilayah dalam enam gim oleh Cavaliers pada 2016 dan disapu bersih di semifinal pada tahun ini. Raptors masih bisa menjadi batu sandungan. Masalahnya, usia bintang mereka lebih tua ketimbang pemain kunci Boston dan Washington.
Advertisement
Kelebihan Masing-Masing Tim
Boston Celtics sudah mengalahkan Washington Wizards di luar lapangan. Mereka memenangkan persaingan dengan Wizards dan Oklahoma City Thunder dalam perebutan center All-Star yang berstatus free agent, Al Horford, pada musim panas lalu.
Kini Celtics memiliki dua pemain All-Star dalam diri Thomas dan Horford. Mereka juga memiliki pemain inti dengan kontrak panjang tapi murah, seperti Jae Crowder. Pemain muda yang masuk rotasi tim, yaitu Marcus Smart, Terry Rozier, dan Jaylen Brown, masih terikat kontrak rookie.
Celtics juga masih punya cukup ruang gaji untuk mendatangkan seorang bintang yang berstatus free agent pada musim panas ini, seperti forward All-Star Utah Jazz, Gordon Hayward, dan big man LA Clippers, Blake Griffin.
Washington tak memiliki keistimewaan seperti Boston. Namun, pemain inti mereka masih muda dan sangat bertalenta.
Wall yang sudah empat kali tampil di All-Star baru berusia 26 tahun. Bradley Beal masih 23. Otto Porter juga baru 23. Kelly Oubre Jr. masih 21 tahun tapi sudah menjelma menjadi defender terbaik Wizards.
Sama seperti Boston, pemain rotasi utama Wizards juga terikat kontrak jangka panjang yang nilainya tak terlalu tinggi. Sebut saja center Marcin Gortat, starting four Markieff Morris, forward Jason Smith, dan guard Tomas Satoransky.
"Wizards dan Celtics adalah dua tim yang performanya semakin bagus setiap tahunnya. Kami terus menambah kepingan puzzle sehingga tim selalu menjadi lebih baik. Kalian bisa mengatakan bahwa kedua tim ini lapar gelar, memiliki dua pemain kunci yang masih muda, dan bisa membuat Cavaliers kehabisan uang mereka," ujar Beal.
Setelah gagal mendatangkan Durant dan Horford, Wizards memperkuat tim yang sudah ada. Wall dan Beal yang fit tak diganggu cedera menjalani musim terbaik mereka sepanjang karier pada tahun ini. Wall bahkan tampil luar biasa pada playoff.
"Tahun ini saya ingin melewati putaran kedua karena saya sudah dua kali terhenti pada titik itu dalam karier. Namun, kami sadar kami menghadapi tim Celtics yang tangguh," kata Wall.
Wizards hanya tinggal memilih opsi untuk Porter. Jika mengontrak kembali sang penembak jitu pada musim depan, Wizards harus membayar luxury tax. Atau mereka bisa menggunakan Porter untuk mendatangkan George pada musim panas ini.
"Kami tentu memikirkan masa depan, tapi fokus kami saat ini adalah Boston Celtics," kata President of Basketball Operation Washington Wizards, Ernie Grunfeld.
Siapa yang bisa memenuhi ekspektasi? Boston Celtics atau Washington Wizards?