Bola.com, Boston - Boston Celtics akan melakoni laga hidup-mati kontra Washington Wizards pada Gim 7 Semifinal Wilayah Timur di TD Garden, Boston, Senin (15/5/2017) atau Selasa (16/5/2017) WIB. Bagi mayoritas pemain kedua tim, pertandingan tersebut bakal menjadi gim terbesar dalam karier basket mereka.
"Kedua tim pasti menyukai atmosfer yang menyertai Gim 7 karena kami mencintai bola basket. Inilah momen yang diimpikan semua pemain. Mereka pasti akan menikmatinya dan laga nanti bakal sangat menyenangkan," kata pelatih Celtics, Brad Stevens, seperti dikutip dari situs resmi NBA.
Advertisement
Baca Juga
Tekanan pada Gim 7 tak sama seperti pertandingan biasa. Pemain sekelas Bill Russell yang memenangi 11 titel NBA bersama Celtics mengaku selalu merasa gugup jelang gim penentuan seperti ini.
"Saya tak memercayai tekanan. Selama ini saya telah bekerja keras untuk melalui tekanan seperti ini," kata guard All-Star Celtics, Isaiah Thomas, yang mencatat rataan 27,2 poin dan 6,3 assist tapi belum memiliki pengalaman bermain pada Gim 7.
Faktor sejarah memihak Celtics. Tim yang bertindak sebagai tuan rumah pada Gim 7 playoff secara keseluruhan mencatat rekor 101-26 dan 23-3 khusus pada Semifinal Wilayah. Celtics dan Wizards juga sudah 10 kali bertemu pada musim ini. Hasilnya, tim tamu selalu kalah.
Wizards belum pernah bermain pada Gim 7 sejak 1979. Sebaliknya, Celtics merupakan tim yang paling berpengalaman pada Gim 7 dengan rekor 21-8.
"Gim 7 adalah tentang siapa yang lebih menginginkan maju ke ronde berikutnya. Pilihannya hanya dua: berlibur atau mengerahkan segalanya di atas lapangan. Saya pasti akan memilih yang kedua," kata guard Celtics, Avery Bradley, yang dalam dua gim terakhir tampil bak pemain All-Star dengan rataan 28 poin dan mencatat persentase tembakan masuk mencapai 59,5 persen.
Pada Gim 7, performa pada kuarter pertama bisa menjadi pembeda. Wizards yang bermain sebagai tamu harus mampu mengatasi intimidasi suporter tuan rumah sejak periode awal. Untuk hal ini, mereka sangat membutuhkan produktivitas dan ketenangan seorang John Wall yang memiliki rataan 26,3 poin, 10,2 assist, 2,0 steal, dan 1,8 block.
"Energi dari fans pasti akan membuat lawan terintimidasi. Karena itulah kami bekerja keras pada musim reguler untuk mendapatkan keuntungan bermain di kandang," ujar center Celtics, Al Horford.
Horford berkata demikian karena pernah tiga kali bermain dalam Gim 7 saat masih berkostum Atlanta Hawks. Salah satunya adalah saat bentrok dengan Celtics pada putaran pertama playoff NBA 2008. Kala itu, Hawks kalah telak dengan selisih 34 poin dan Horford yang masih berstatus sebagai rookie hanya mencetak delapan poin.
"Saat itu kami babak belur. Celtics benar-benar tampil beda karena energi dari fans di TD Garden sangat luar biasa," kata Horford.
Wizards bukan tanpa peluang. Mereka telah membuktikan mampu keluar dari tekanan pada momen kritis. Pada Gim 6, Wizards masih tertinggal lima poin saat laga tersisa 1:25 menit dan terancam tereliminasi. Namun, mereka mampu menghapus defisit itu dan berbalik unggul hingga akhirnya meraih kemenangan lewat dua tembakan tiga angka dari Bradley Beal dan Wall.
Kans Wizards mengalahkan Celtics bakal membesar jika mampu menjinakkan Thomas. Rebound juga sangat penting bagi Wizards, terutama apabila efektivitas tembakan kedua tim sangat buruk. Sejauh ini, Wizards unggul enam rebound per gim atas Celtics.
Jadi, siapa yang lebih menginginkan menantang Cleveland Cavaliers pada Final Wilayah Timur? Isaiah Thomas dengan Boston Celtics atau John Wall bersama Washington Wizards?