Sukses


Jelang Gim Ketiga, Golden State Warriors Berusaha Fokus

Bola.com, San Fransisco- Golden State Warriors mengalahkan San Antonio Spurs 136-100 pada Gim 2 Final Wilayah Barat NBA, Oracle Arena, Golden State, Selasa (16/5/2017). Dengan begitu, Warriors memimpin seri final wilayah 2-0.

Pada gim pertama, Warriors sempat tertinggal 25 poin sebelum akhirnya menang 113-111. Sebagai catatan, pada kompetisi reguler musim ini, Warriors mengalahkan Utah Jazz dan Portland Trail Blazer secara beruntun. Kini, semua menjadi jelas bagi Warriors.

Warriors adalah tim yang menikmati perburuan gelar juara ini, yang termotivasi oleh harapan menyamai rekor Chicago Bulls meraih 72 kemenangan pada musim 1995-1996. Pencapaian Bulls itu menjadi yang terbaik di level kompetisi reguler hingga saat ini.

Stephen Curry pernah ditanya, "Ketika Anda menang 10-0 pada babak playoffs, apakah Anda terpancing untuk berpikir soal bagaimana jika dan apa yang akan terjadi pada masa mendatang? Bagaimana jika Warriors terus mengalahkan San Antonio Spurs, yang kini menunjukkan sikap tak terlalu berminat melanjutkan persaingan ini? Bagaimana jika ada peluang menciptakan rekor kemenangan playoffs terbaik dalam sejarah, yang merupakan sasaran baru?"

Curry tersadar. Ia mondar-mandir menunggu pertanyaan disampaikan sampai selesai.

"Sama sekali tidak," jawab Curry. Itu adalah pernyatan setelah ia mencetak 29 poin, tujuh assists, dan tujuh rebounds seiring semua pemain Warriors menyerang habis-habisan. Pada sisi lain, Kawhi Leonard tidak memperkuat lini pertahanan Spurs.

"Cukup mudah untuk tidak berpikir soal itu, jika Anda tahu apa yang saya maksud," lanjut Curry.

Warriors fokus menghadapi lawan yang nyata. Semua berjalan sesuai rencana selama mereka berhasil dan ini bukan lagi soal 2016, terutama pada bagian-bagian terakhirnya.

Pernyatan Curry soal, "Cukup mudah untuk tidak berpikir soal itu (menjadi juara)," mungkin adalah soal pengalaman pada Juni 2016. Setelah Warriors meraih rekor kompetisi reguler yang luar biasa, yaitu mencetak 73 kemenangan, kemudian kalah dan sempat merasakan unggul 3-1 atas Cleveland Cavaliers tetapi akhirnya kalah 4-3 pada musim lalu.

Kekalahan dari Cavs itu merupakan kegagalan terbesar sepanjang sejarah final NBA. Mereka mencetak sejarah dalam 82 pertandingan kompetisi dan juga mencetak sejarah pada final best of seven.

10-0 pada babak playoffs tampaknya berarti sama sekali bukan apa-apa bagi Warriors, misalnya persaingan dengan Spurs pada 2012 dan Cavs pada 2016 untuk merebut posisi postseason terbaik kedua adalah sesuatu yang sulit dijelaskan dan peluang untuk mencetak rekor 11-0 pada Sabtu besok termasuk hal yang sulit dijelaskan itu.

Golden State juga berpeluang melewati rekor semua orang dalam sejarah NBA. LA Lakers era 1989 dan 2001 memenangi 11 pertandingan pertama mereka. Kini, Warriors bisa menyamai rekor itu pada game 3 hari Sabtu besok, yang akan dimainkan di San Antonio. Jika semua berjalan seperti pada game 2 di Oracle Arena, Warriors bisa mencetak rekor baru pada game 4 Senin mendatang. Ini hal yang sangat dinantikan, meski Warriors menyatakan bahwa rekor tersebut bukanlah hal yang sangat dinantikan. Dua tim ini telah melewati babak playoffs dengan rekor hanya kalah satu kali, yaitu saat melawan Lakers pada 2001 (15-1) dan Philadelphia 76ers pada 1983 (12-1).

"Tak masalah soal Anda menang dengan berapa poin," ujar pelatih sementara Warriors Mike Brown.

"Kadang kala, tak masalah jika Anda kalah karena sesuatu bisa saja terjadi pada tim lain dan mereka kalah. Namun, Anda bisa bermain dengan benar. Jadi, di atas itu semua, kami sangat ingin menang. Namun, kami juga memperhatikan cara bermain karena kami ingin terus mengembangkan kebiasan baik," lanjut Brown.

"Skor tidak sangat penting. Yang penting adalah bagaimana kami menciptakan skor, bagaimana kami bertahan, dan bagaimana kami menyerang. Apakah kami melakukan hal yang kami inginkan selama seri musim ini? Siapa pemain kami yang bermain dengan baik? Kombinasi mana yang bagus buat kami? Hal-hal itu kami perhatikan," terang Brown.

Mudah mengatakan skor tidak sangat penting setelah meraih kemenangan 36 poin dengan mudah pada pertandingan ke-25 dalam 26 pertandingan terakhir. Atau, setelah mencetak 23 assists pada paruh pertama yang merupakan assist terbanyak pada paruh pertama pertandingan babak playoffs sejak Houston Rockets mencetak 23 assists pada laga melawan Minesota Timberwolves pada 29 April 1997. Atau setelah menjadi tim kesembilan yang membukukan lebih dari sembilan kemenangan beruntun di babak playoffs. Setidaknya, itulah yang mereka katakan.

Cukup mudah untuk tidak berpikir soal itu.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer