Bola.com, Oakland - Sehari sebelum melakoni laga Final NBA ketujuh secara beruntun, pikiran LeBron James sedang tak terfokus pada bola basket dan Golden State Warriors.
Dia ingin memeluk anak dan istrinya di rumahnya di Ohio dan berbicara dengan kedua putranya secara langsung untuk menjelaskan tentang rasisme setelah orang tak dikenal menuliskan hinaan berbau rasial menggunakan cat semprot di garasi depan rumahnya di Los Angeles.
Advertisement
Baca Juga
Polisi LA langsung menyelidiki kasus vandalisme ini agar James dan juara bertahan Cleveland Cavaliers bisa fokus mempersiapkan diri menghadapi Gim 1 di Golden State, Kamis (1/6/2017) atau Jumat (2/6/2017) WIB. Hampir setahun setelah James duduk di Oracle Arena untuk berbicara tentang pengaruh Muhammad Ali menyusul wafatnya juara tinju kelas berat itu, James kembali berbicara di tempat yang sama untuk menjelaskan tantangan menjadi warga kulit hitam di AS dalam kehidupan sehari-hari.
"Tak peduli berapa banyak uang yang Anda punya, seberapa terkenalnya Anda, dan seberapa banyak fans Anda, menjadi orang kulit hitam di Amerika itu berat. Kami masih harus melalui jalan yang sangat panjang hingga kami sebagai orang Afrika-Amerika bisa merasa setara dalam masyarakat di Amerika," kata James seperti dikutip dari situs resmi NBA.
Juru bicara wanita Departemen Kepolisian Los Angeles, Kapten Patricia Sandoval, mengatakan orang tak dikenal menuliskan kata-kata berbau rasial dengan menggunakan cat semprot di garasi depan rumah James di wilayah Brentwood pada Rabu (31/5/2017) pagi waktu setempat. Pada saat kejadian, James dan keluarganya sedang tak berada di rumah.
Menurut Sandoval, manajer properti mengatakan kepada petugas yang berwajib bahwa kemungkinan besar insiden itu terekam dalam kamera CCTV. Sandoval mengatakan si pelaku menuliskan kata-kata berbau rasial sebelum polisi tiba di lokasi kejadian. Kini polisi melakukan investigasi terkait tindakan vandalisme dan rasisme.
"Keluarga saya aman dan itulah yang paling penting. Namun, hal ini memperlihatkan bahwa rasisme selalu menjadi bagian dari dunia dan Amerika. Kebencian di Amerika, terutama terhadap orang Afrika-Amerika, itu ada setiap hari," ujar LeBron James.
James mengakui momen ini sangat sulit untuknya mengingat dia baru pulang ke rumah dan menemui keluarganya pada pekan depan. "Situasi ini seolah membunuh saya," kata James.
James mengatakan insiden ini membuatnya kesulitan dalam mempersiapkan diri menghadapai Gim 1.
"Saat ini saya berada pada titik dalam hidup di mana keluarga lebih penting daripada bola basket. Saya bisa fokus pada pekerjaan saya dalam pertandingan, tapi situasi ini membuat saya kembali ke posisi di mana saya harus menentukan prioritas. Dan bagi saya bola basket bukan yang paling penting dalam hidup saya," ujar James.
James membeli rumah di Los Angeles itu pada 2015 dengan harga lebih dari 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 266 miliar. Rumah seluas 877 meter persegi itu bukan kediaman utama James. Dia tinggal di Bath, Ohio.
LeBron James membeli rumah tersebut setelah perusahaan produksi miliknya meneken kontrak dengan Warner Bros senilai 15 juta dolar AS (Rp 199 miliar) pada 2015. Kerja sama itu membuat James membutuhkan tempat untuk beristirahat saat melakukan perjalanan bisnis ke California. Pada musim panas tahun lalu, James menghabiskan beberapa pekan di rumahnya di Los Angeles saat mengurus pekerjaan perusahaan produksinya.