Bola.com, Washington - Pelatih top NBA Gregg Popovich terus mendapat dukungan untuk menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump pada 2020. Dukungan untuk pria berusia 68 tahun itu datang dari insan NBA.
Popularitas Popovich sebagai kandidat potensial presiden Amerika pada pemilihan 2020 terus melejit dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih San Antonio Spurs itu naik daun setelah aktif berkomentar mengenai isu-isu terkini di Amerika. Popovich juga beberapa kali mengkritik kebijakan kontroversial dari Trump.
Bintang NBA dari klub Golden State Warriors Stephen Curry mendukung penuh Popovich untuk menjadi pengganti Trump pada tahun 2020 nanti.
"Dia hebat bagi NBA dan akan jauh lebih baik untuk negara ini, mungkin," ujar Curry kepada ESPN.
Senada dengan Curry, pelatih Warriors Steve Kerr juga melihat Popovich layak jadi presiden Amerika di masa mendatang. "Saya benar-benar akan memilih Pop. Dia akan menjadi presiden yang hebat," kata Kerr.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Disegani
Popovich merupakan sosok kharismatik di NBA. Dia sangat disegani oleh anak asuhnya maupun lawan.
Sepanjang kariernya melatih di NBA, Popovich sudah lima kali membawa Spurs menjadi juara. Dia tak tergantikan semenjak berkuasa di Spurs tahun 1996.
Popovich dikenal mampu meramu tim yang tak memiliki banyak superstar menjadi tim yang ditakuti. Beberapa pemain yang diorbitkan oleh Popovich antara lain Tim Duncan, Manu Ginobili, Tony Parker hingga Kawhi Leonard.
Advertisement
Bersaing Lawan Trump
Dengan popularitasnya di NBA, Popovich punya peluang bagus untuk mengalahkan Trump pada pilpres 2020. Popularitas Trump sendiri terus menurun seiring kebijakan kontroversial yang sering dibuatnya sejak menggantikan Barack Obama.
Banyak pemain NBA yang tidak suka dengan Trump. Golden State Warriors batal berkunjung ke Gedung Putih yang sudah menjadi tradisi bagi tim juara. Curry dan Kevin Durant tidak mau dijamu Trump di Gedung Putih.