Laporan langsung Koresponden Bola.com, Rocky Padila, dari Los Angeles, AS Pertandingan NBA All-Star 2018 antara tim LeBron James dan Stephen Curry akan berlangsung hari ini, Minggu (18/2/2018). Suasana meriah di Staples Center, Los Angeles, dibarengi cuaca cerah menjadi paduan pas untuk melihat aksi-aksi para pemain nanti.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum menonton pertandingan, saya ingin memenuhi misi khusus datang ke sini, yakni memburu tanda tangan pebasket NBA. Target sudah ditetapkan, sosok yang cukup familiar bagi saya, Donovan Mitchell, sang juara kontes slam dunk 2018.
Nama Mitchell sedang melambung karena menjadi kandidat kuat peraih Rookie of the Year. Lantas, bagaimana saya mengenal Mitchell?
Cerita bermula ketika NBA Summer League berlangsung pada Juli lalu. Saat itu, nama Mitchell belum setenar sekarang. Tetapi, saya melihat ada potensi besar dalam dirinya.
Mitchell tahu kalau saya adalah seorang fotografer, sehingga beberapa kali minta untuk difoto. Dari situ, dia mulai mem-follow akun Instagram saya dan setiap kali berjumpa, kami saling bertegur sapa.
Ini menjadi modal kuat untuk mendapatkan tanda tangannya. Salah satu toko olahraga di Mal Westfield Culver City mengadakan meet and greet bersama Mitchell. Acara dijadwalkan mulai pukul 11.00 waktu setempat, tetapi Mitchell datang terlambat 10 menit.
Hal tersebut tidak menghilangkan semangat para peserta yang diperkirakan mencapai 100 orang. Ada persyaratan khusus untuk mendapatkan tanda tangan Mitchell, yaitu peminat harus membeli topi khusus yang dijual di toko tersebut.
Mitchell hanya akan memberikan tanda tangan di topi tersebut dan tidak ditempat lain seperti kaus, bola basket, ataupun sepatu.
Namun, saya tidak berniat membeli topi untuk mendapatkan tanda tangan Mitchell. Saya ingin Mitchell menandatangani foto hasil jepretan saya. Sebuah ide tebersit dalam pikiran untuk menghadang Mitchell di sebuah tempat.
Pintu belakang menjadi tujuan saya menghadang sang rookie. Ternyata, bukan hanya saya yang menunggu Mitchell. Ada sekitar 10 orang yang juga berpikiran sama seperti saya.
Hasrat saya sempat mengendur, takut tidak bisa mendapatkan tanda tangan Mitchell. Apalagi, pihak keamanan resmi dari Utah Jazz ingin membawa Mitchell menuju mobil SUV berwarna hitam.
Beruntung, Mitchell ternyata melihat kehadiran saya. Langkah kakinya terhenti dan berbicara dengan pihak keamanan, "This is my man,".
Lega dan senang. Saya berhasil mendapatkan tanda tangan Mitchell, sementara para penggemar di sekitar hanya gigit jari melihat kejadian itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertandingan berbeda
Setelah misi berhasil, tujuan berikutnya meluncur ke Staples Center untuk menyaksikan pertandingan NBA All-Star 2018. Ada harapan besar dalam setiap langkah kaki saya. Semoga, pertandingan NBA All-Star kali ini berlangsung lebih menarik dari tahun-tahun sebelumnya.
Sehari sebelumnya, saya sempat mewawancarai beberapa pemain. Semua mengatakan sistem baru NBA All-Star dengan drafting pemain membuat pertandingan berpotensi berjalan lebih menarik dan bergengsi. Padahal, para penggemar NBA ada juga yang meragukannya.
Sejam sebelum pertandingan, Staples Center ternyata tetap banyak peminat. Terlihat, hampir setiap tempat duduk terisi penuh di arena tersebut.
Padahal, harga tiket sangat mahal. Belum lagi, berkeliaran para calo yang menjual tiket dengan harga selangit. Berkah untuk NBA. Semua kursi penonton terisi dan merchandise di toko pun hampir ludes, terutama T-Shirt berbau All-Star.
Pukul sudah menunjukkan pukul 17.00 waktu setempat. Pertunjukan pun dimulai. Masih ada beberapa jam lagi untuk menyaksikan tim LeBron melawan tim Curry.
Saat perkenalan para pemain, NBA membuat ide cemerlang. Komedian terkenal Amerika Serikat, Kevin Hart, ditunjuk menjadi pembawa acara dalam perkenalan pemain-pemain dari kedua tim.
Para pemain terhibur oleh candaan khas Hart. Bahkan, beberapa pemain menjadi objek ledekan Hart saat memanggil nama masing-masing. Sebuah awal yang baik untuk NBA All-Star.
Pertandingan pun dimulai. Baru dua menit, terlihat jelas intensitas para pemain sangat tinggi. Mereka juga serius saat bertahan, sebuah hal yang jarang terjadi pada laga NBA All-Star dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa kali, Giannis Antetokounmpo melakukan block dan LeBron James membiarkan emosinya meluap-luap untuk menunjukkan keseriusan memenangi pertandingan.
Pemenang dari pertandingan ini harus ditentukkan lewat defense yang apik. James terlihat memberikan instruksi kepada timnya saat time-out terakhir. Para penggemar tidak ada yang duduk di kursi mereka untuk detik-detik terakhir pertandingan.
Tim Curry yang tertinggal 3 poin mencoba untuk memberikan ruang tembak untuk sang kapten. Namun, Kevin Durant dan James mengunci pergerakan Curry, sehingga tidak bisa melakukan tembakan tiga angka. Defense apik dari tim James memaksa Curry mengoper kepada DeMar Derozan yang melakukan melempar bola sulit.
Bola gagal masuk dan tim James meraih kemenangan 148-145. James pun meraih penghargaan Most Valuable Player (MVP) berkat sumbangan 29 poin, 10 rebound, dan delapan assist.
Pertandingan yang menarik. Ini adalah kemenangan untuk segala pihak, sang komisioner Adam Silver, para pemain NBA All-Star dan juga para penggemar NBA di seluruh dunia. Semua bisa menyaksikan pertandingan yang kompetitif dan seru pada perhelatan NBA All-Star 2018. Sebuah penutup yang manis untuk NBA All-Star 2018.
Ya, sampai bertemu di Charlotte pada NBA All-Star 2019!
Advertisement