Bola.com, Oakland - Golden State Warriors bakal membawa senjata taktik yang tak jauh berbeda ketika melakoni gim 2 play-off NBA musim 2018, kontra San Antonio Spurs, di Oracle Arena, Oakland, California, AS, Selasa (17/4/2018) pagi WIB.
Menurut ESPN, Golden State Warriors akan kembali membuat penampilan Spurs tak berkembang. Kuncinya bukan dari sisi ofensif, melainkan bagaimana mereka bisa bermain defensif 'mematikan'.
Advertisement
Baca Juga
Bukan menyerang, Warriors akan mengejutkan lawan dengan kemampuan mereka mematikan cara bermain agresif tim tamu. Shooting guard Warriors, Klay Thompson mengaku pola strategi tak lazim ala Steve Kerr tersebut membuat permainan mereka semakin nyaman.
"Imbasnya kami bisa melakukan banyak serangan balik mematikan, lalu tampil dominan dalam merancang tembakan perimeter, dan itu berhasil pada gim 1. Saya yakin kami akan melakukan strategi itu lagi," sebut Thompson, yang pada pertandingan 1 mengoleksi 27 poin dari 35 menit di lapangan.
Komentar Thompson mengacu pada kejutan Kerr ketika harus bermain tanpa pemain andalan; Stephen Curry. Sadar memiliki stok minim di area perimeter ofensif dari luar area alias lowpost, Kerr memaksimalkan zona pertahanan.
Hasilnya bisa terlihat. Pada gim 1, Spurs hanya sanggup mencetak 17 poin pada kuarter 1, lalu 24 angka pada kuarter 2, terus 22 poin pada kuarter 3 dan mencetak 29 poin pada kuarter terakhir. Angka tersebut kalah produktif dari Warriors yang sanggup mencetak masing-masing kuarter, yakni 28, 29, 29 dan 27 poin.
Walhasil, Warriors menuai hasil akhir memuaskan, yakni unggul 113-92. Kerr mengaku sengaja memberi kejutan dengan memainkan Andre Iguodala sebagai pengganti Curry, plus keberadaan Javale McGee sebagai center.
Beberapa media di AS menyorot keputusan Kerr memainkan Iguodala dibanding Quinn Cook. Namun, permainan Iguodala selama 23 menit memberi garansi kalau keputusan Kerr sangat tepat.
Setidaknya, dari sisi pola bertahan yang menjadi senjata Warriors pada gim 1, Spurs tak berdaya. Statistik mengungkapkan, prosentasi tembakan Spurs hanya 40 persen. Pada kuarter 1, tembakan Spurs di angka 36,7 persen, lalu hanya 35,2 persen dari tembakan tiga poin, jauh dari catatan selama periode reguler yang mencapai angka 46,7 persen.
Artinya, strategi bertahan Warriors sanggup mengurangi ketajaman para shooter Spurs seperti Danny Green, Manu Ginobili dan Rudy Gay. Nama terakhir menjadi bagian dari kontra strategi Warriors.
Maklum, Rudy Gay tampil menawan sepanjang gim 1. Ia mampu merepotkan zona highpost alias di bawah ring Warriors. Alhasil, JaVae McGee bakal bekerja lebih keras pada gim 2 pagi ini.
"Saya hanya ingin membaut area bertahan kami menjadi senjata mematikan, karena itulah harus bermain lebih baik. Sungguh, kami harus semakin merapatkan pertahanan, karena itulah satu-satunya jalan sukses di play-off," ungkap Steve Kerr, Pelatih Golden State Warriors.
Klay Thompson berharap JaVale McGee bisa tampil cemerlang lagi, terutama di area bertahan. "Dia punya ofensif yang bagus, tapi sepertinya kami sangat membutuhkan dia di bawah ring sendiri," tegasnya.
Kubu San Antonio Spurs menyebut sudah menyiapkan strategi baru. Setidaknya, mereka bakal semakin meminimalisir kesalahan sendiri. Sayang, variasi tanpa Kawhi Leonard masih belum maksimal. Sosok LaMarcus Aldridge tak cukup stabil menyerbu ring Warriors pada gim 1.
Pada gim 2, Spurs bakal bertumpu pada pergerakan Rudy Gay, Danny Green, Manu Ginobili dan LaMarcus Aldridge. Kemungkinan, sosok forward Kyle Anderson bakal ditepikan sementara karena tak maksimal pada pertemuan pembuka.
Tukang tembak San Antonio Spurs, Patty Mills berjanji memberikan tekanan maksimal kepada Golden State Warriors. "Saya pikir kami punya waktu untuk memerbaiki, dan hasilnya akan memuaskan," ancamnya.