Bola.com, New York - Sekali lagi atlet harus terjangkit virus corona COVID-19. Adalah legenda NBA yang namanya tenar bersama New York Knicks, Patrick Ewing.
Jumat (22/5/2020) waktu setempat, Ewing yang kini berstatus pelatih tim Georgetown University divonis positif corona dan telah dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Sabtu, Ewing pun membeberkan kondisinya melalui akun Twitter miliknya. Dalam keterangan resminya, ia tak hanya mengkonfirmasi telah positif COVID-19, tapi juga memberitahukan bahwa virus ini serius dan jangan dianggap enteng.
"Saya mengajak semua orang tetap berhati-hati, jaga diri kalian dan juga orang-orang yang kalian cintai," tulis Ewing.
"Saya berterima kasih kepada pekerja medis dan semua orang yang ada di garis depan memerangi virus ini. Saya akan baik-baik saja dan kita semua akan melewati masa sulit ini," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keterangan dari Georgetown
Georgetown University sendiri telah mengumumkan bahwa kini Ewing dalam penanganan dan menjalani isolasi di rumah sakit lokal.
"Dia satu-satunya anggota tim kami yang setelah menjalani tes, positif virus corona," tulis keterangan dari Georgetown University.
Semasa bermain di NBA, Ewing membela Knicks selama 15 tahun (1985-2000). Dia pernah membawa tim ini tembus final NBA tahun 1994 sebelum hengkang ke Seattle Supersonics dan menutup karier di Orlando Magic pada 2002.
Ewing juga merasakan medali emas Olimpiade saat memperkuat Amerika Serikat pada tahun 1984 dan 1992.
Sumber: ForbesÂ
Advertisement