Bola.com, Jakarta - Kareem Abdul Jabbar merupakan satu di antara legenda kompetisi bola basket Amerika Serikat, NBA. Mantan pebasket Los Angeles Lakers itu merupakan seorang mualaf yang punya banyak kisah menarik.
Kareem tercatat sebagai pencetak skor terbanyak sepanjang sejarah NBA. Sebanyak 38.387 poin yang dicapainya belum mampu disamai oleh pebasket NBA mana pun hingga detik ini.
Advertisement
Lahir dengan nama asli Lew Alcindor, Kareem dikenal penggemar NBA setelah sukses membawa timnya saat itu, Milwaukee Bucks meraih juara pada 1971 silam. Ia dianggap sebagai pahlawan karena itu adalah kali pertama Bucks meraih juara NBA.
Yang lebih menggemparkan adalah, Alcindor memutuskan menjadi mualaf sehari setelah perayaan gelar juara. Seperti kebanyakan figur mualaf lainnya, ia juga mengganti namanya, menjadi Kareem Abdul Jabbar.
Diceritakan, Kareem lahir dari keluarga Katolik yang sangat taat. Ia juga menghabiskan masa sekolahnya di sekolah Katolik.
Namun, ia mendapatkan racial abuse dari teman-temannya Katolik keturunan Irlandia. Kareem memendam rasa sakit hati itu, tapi tak lantas membenci agama awalnya dan menggarisbawahi rasialisme berbeda dengan agama. Itu bahkan menjadi motivasinya sebelum menembus NBA.
"Saya tidak bisa menerima agama yang asing buat kulit hitam seperti saya. Saya menolak mendukung warisan rasialisme," kata Kareem.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terinspirasi Malcolm X
Media lokal Milwaukee menekankan bahwa Kareem sudah lama mendalami agama Islam. Keyakinannya makin bertambah seiring bertambahnya usia.
Kareem berkenalan dengan Islam saat terlibat gerakan perjuangan hak-hak sipil minoritas. Dari sana, ia pun mulai mendalami Islam usai membaca buku autobiografi Malcolm X, seorang tokoh pejuang Islam dan Muslim Amerika berkulit hitam.
Malcolm X adalah mantan kriminal yang kemudian mengalami perubahan hidup setelah memutuskan menjadi mualaf. Terpesona dengan kisah hidupnya, Kareem pun makin mantap akan Islam.
Namun, berbeda dengan Malcolm X yang berjuang lewat politik dan organisasi Nations of Islam, Kareem memilih menempuh jalur spiritual murni.
Advertisement
Tak Mudah
“Saya diperkenalkan kepada Islam saat saya masih mahasiswa baru di UCLA. Meskipun saya telah mencapai tingkat ketenaran nasional tertentu sebagai pemain basket, saya berusaha keras untuk menjaga kehidupan pribadi saya tetap pribadi,” ujar Abdul-Jabbar, dikutip dari Saudi Gazette, Senin (25/1/2021).
Kendati demikian, Abdul-Jabbar tak memungkiri bahwa bukan perkara mudah baginya untuk berpindah agama menjadi Islam begitu saja. Sebab, saat itu karier Abdul-Jabbar tengah meroket. Abdul-Jabbar pun mendapat banyak kritik.
Abdul-Jabbar namun tetap teguh dengan keputusan yang dibuatnya. Meski banyak pembicaraan miring tentang dirinya, Abdul-Jabbar tetap meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan ia akan terus memeluknya.
“Ketika berpindah ke agama asing atau tidak populer, publik akan melancarkan kritik yang mempertanyakan kecerdasan, patriotisme, dan kewarasan Anda,” papar Abdul-Jabbar.
“Menjadi selebriti membuat saya gugup dan tidak nyaman. Saya masih muda, jadi saya tidak bisa menjelaskan mengapa saya malu menjadi sorotan. Selama beberapa tahun berikutnya, saya mulai memahaminya dengan lebih baik,” lanjutnya.
"Akan tetapi saya tahu, meskipun menjadi seorang Muslim lebih dari 40 tahun yang lalu, saya masih membela pilihan itu," ucapnya Abdul-Jabbar.
Sumber: Milwaukee Sentinel