Sukses


Doping Ancam Partisipasi Delegasi Rusia di Olimpiade 2016

Bola.com, Rio de Janeiro - Partisipasi atlet Rusia pada ajang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro terancam. Sejumlah pihak dikabarkan telah mengajukan permintaan agar seluruh delegasi Rusia dilarang mengikuti Olimpiade 2016 Rio de Janeiro yang berlangsung pada Agustus 2016.

Menurut laporan New York Times, Senin (18/7/2016), permintaan tersebut sudah diajukan pejabat badan anti doping dari 10 negara dan 20 delegasi atlet dari cabang olahraga yang berbeda, beberapa hari yang lalu. Permintaan ini merupakan kelanjutan atas tuduhan terhadap Rusia yang diduga menjalankan program doping yang dibiayai anggaran negara.

Saat ini mereka sedang menunggu hasil investigasi dari WADA atau Otoritas Anti Doping Dunia terkait hal ini. Diperkirakan, hasil laporan tersebut baru akan diumumkan pada pekan depan di Toronto, Kanada.

"Kami mewakili komunitas atlet yang bersih dan perkumpulan badan anti doping, meyakini IOC dapat menjalankan tugasnya untuk mempertahankan prinsip-prinsip mulia dari Olimpiade," demikian isi surat yang ditandatangani CEO Badan Anti Doping Amerika Serikat, Travis Tygart, dan CEO dari Badan Etik Olahraga Kanada, Paul Melia, tersebut.

"Maka dari itu, kami meminta IOC untuk melarang segala aktivitas delegasi atlet dan ofisial Rusia berpartisipasi pada Olimpiade Rio," lanjut surat tersebut.

Sebelumnya, Presiden IOC, Thomas Bach, menyebut atlet Rusia pada cabang atletik bisa mewakili negaranya pada ajang Olimpiade 2016. Namun, pihak IOC menuding ada pihak yang sengaja membuat Rusia agar tak bisa menurunkan atletnya sama sekali. "Saya menilai telah ada upaya untuk menyepakati hasil sebelum bukti ditunjukkan," kata anggota dewan eksekutif IOC, Patrick Hickey. 

Sementara itu, 24 anggota Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) sepakat memutuskan para atlet Rusia tak diperbolehkan tampil di Olimpiade. Bahkan, atlet Rusia sebenarnya sudah tak diperbolehkan mengikuti ajang internasional sejak November lalu. Itu setelah Dick Pound, mantan kepala WADA, menemukan bukti pelanggaran aturan melalui doping yang dibiayai dan diawasi negara. Pihak Rusia sebenarnya sudah membantah hal tersebut. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer