Sukses


Glenn Victor, Kontroversi, dan Arti Penting Olimpiade

Bola.com, Jakarta - Kontroversi sempat muncul saat perenang Glenn Victor diumumkan sebagai wakil Indonesia di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Yessy Yosaputra, melalui jalur wildcard. Glenn awalnya tak didukung oleh pelatih dan mayoritas pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Sebagian besar ingin mengirim I Made Siman Sudaryawa yang lebih muda serta memiliki peringkat yang lebih bagus. Glenn sudah hampir berusia 27 tahun, sedangkan Siman baru 21 tahun. 

Selain itu, ada syarat penerima wildcard adalah perenang yang mendapatkan Olympic Scholarship. Padahal perenang yang menerima beasiswa renang tersebut adalah Siman. Namun, Glenn akhirnya tetap terpilih.

Kontroversi tersebut juga sampai ke telinga Glenn. Namun, Glenn mengaku hal tersebut tak memengaruhi persiapannya menghadapi olimpiade. "Yang memilih kan pemerintah. Sebagai atlet saya harus siap saja. Saya juga tidak ada beban apapun. Yang pasti senang bisa terpilih ke Olompiade. Mungkin ini salah satu momen terbaik saya setelah memenangi emas untuk kali pertama di SEA Games 2009," beber Glenn, saat berbincang dengan Bola.com, di Kolam Renang Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016).

Glenn menceritakan kepastian terpilih mewakili Indonesia ke olimpiade diterimanya saat berada di rumahnya, di Bandung Jawa Barat. Kabar gembira tersebut langsung disampaikan kepada keluarganya, yang juga ikut bahagia dengan berita tak terduga tersebut. Mereka kemudian makan bersama untuk mensyukuri berkah yang diterima Glenn tersebut.      

"Bagi saya olimpiade sangat penting. Event terbesar bagi seorang atlet," kata Glenn singkat, ketika menceritakan arti penting olimpiade bagi dirinya.

Terpilih tampil di olimpiade dari jalur wildcard membuat Glenn tak berani mematok target muluk-muluk. Dia hanya ingin memperbaiki catatan waktu terbaiknya. Turun di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, waktu terbaik pria asal Bandung ini adalah 52,90 detik. Catatan waktu itu ditorehkannya pada tahun lalu. Namun, Glenn mengaku tak tahu seberapa detik bisa mempetajam waktunya.

Glenn mengungkapkan pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu, memperbaiki waktu 1 detik pun sudah menjadi prestasi besar. Butuh perjuangan keras untuk mencapai titik tersebut.

"Renang memang olahraga terukur. Tapi kalau ditanya kira-kira bisa memperbaiki waktu seberapa, saya juga tidak tahu. Memperbaiki waktu satu detik itu sangat lama. Makanya, kalau waktunya bisa lebih baik 1 detik, bisa memperbaiki peringkat dunia sampai 50 tingkat lebih. Sebelumnya, saya butuh tiga tahun untuk bisa memperbaiki waktu satu detik," urai Glenn.

Untuk mempersiapkan diri jelang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Gleen Victor dilatih oleh pelatih renang kawakan, Albert Sutanto. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Glenn mengatakan tak ada persiapan khusus menjelang keberangkatan ke Rio de Janeiro. Mengingat waktu sudah mepet, Glenn dan Yessy hanya diminta menjaga ritme latihan sehari-hari dan juga stamina. Namun, sebelum berangkat ke Rio, Glenn masih akan menjalani satu kali uji coba di Hong Kong. Setelah dari Hong Kong baru terbang ke Rio pada 2 Agustus. 

Salah satu yang dipersiapkan Glenn malah menyiasati adaptasi perbedaan waktu antara Indonesia dan Brasil. Ada perbedaan waktu 10 jam, sehingga para atlet Indonesia harus menyesuaikan diri supaya bisa tampil maksimal saat pertandingan. Glenn dan Yessi pun sudah punya taktik untuk menyiasati hal itu.

"Kami harus membiasakan tidur lebih larut, mencoba mengganti jam tidur. Misalnya biasanya tidur jam 10 malam, besok jam 11 malam, kemudian jam 12 malam.  Tapi sebenarnya adaptasi ini bisa dilakukan di Rio karena kami berangkat kan tanggal 2 Agustus. Masih ada beberapa hari untuk adaptasi waktu mengingat renang di nomor saya baru dipertandingkan pada 11 Agustus," beber Glenn.

Jadi, mampukah Glenn memperbaiki catatan waktunya?    

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer