Sukses


7 Atlet yang Berpotensi Jadi Bintang di Olimpiade Rio

Bola.com, Jakarta Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang akan dibuka pada 5 Agustus ini bakal menjadi panggung persaingan atlet-atlet terbaik dunia dari berbagai penjuru dunia. Inilah perhelatan tertinggi dan paling bergengsi bagi para atlet. Di Olimpiade, mimpi-mimpi mereka digantungkan.

Sebanyak 42 nomor olahraga bakal dipertandingkan selama dua pekan penuh. Para atlet akan memperebutkan 4.924 medali. Total, pesta olahraga multievent ini melibatkan 11.239 atlet dari lebih 200 negara. 

Beberapa atlet menjadi sorotan bahkan sebelum olimpiade bergulir. Sebut saja Michael Phelps, Usain Bolt, hingga bintang sepak bola Brasil, Neymar. Publik meyakini mereka bakal menjadi atlet yang berpotensi bersinar di Olimpiade Rio 2016. Mereka memiliki berbagai syarat untuk menjadi pusat perhatian sekaligus bintang yang akan mendulang prestasi tinggi di olimpiade.

Berikut ini 7 atlet yang diprediksi bakal menjadi bintang pada Olimpiade Rio 2016

Genzeze Dibaba

Pelari Ethiopia ini baru saja memenangi dua medali emas berturut-turut, yakni 1.500 meter indoor dan 3.000 m indoor, di mana salah satunya diwarnai pemecahan rekor.

Atlet Ethiopia, Genzeze Dibaba. (Eurosport)

Pada event IAAF World Indoor Tour di Stockholm, Swedia, Februari 2016, dia mematahkan rekor nomor 1.500 yang telah berusia 26 tahun. Rekor sebelumnya dipegang Doina Melinte dari Rumania dengan catatan waktu 4 menit 17,14 detik. Dibaba memenangi kompetisi 1.500 m indoor tersebut dengan catatan waktu 4 menit 06,14 detik.

Pada Maret 2016 di event World Indoor Track and Field Championships di Oregon, Amerika Serikat, dia menjadi kampiun setelah membukukan waktu 8 menit 47,43 detik pada nomor 3.000. Dibaba mengalahkan pelari tuan rumah, Shannon Rowbury, yang membukukan catatan waktu 8 menit 55,55 detik.

Berbekal dua modal bergengsi tersebut, Dibaba berpotensi jadi bintang di Olimpiade Rio 2016.  

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

1

Usain Bolt

Pelari asal Jamaika ini sudah menyatakan niatnya pensiun tahun depan dan menjadikan Olimpiade Rio sebagai yang terakhir. Pada event yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-30 ini, Usain Bolt bertekad merebut tiga medali emas pada nomor berbeda, seperti yang dilakukannya pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Dia sekaligus ingin mengukuhkan diri sebagai salah satu atlet atletik terhebat sepanjang masa.

Meski pada tahun ini banyak direcoki cedera, kans Bolt kembali meraih dua medali emas diprediksi tetap terbuka lebar. Hal itu dibuktikan dengan menjuarai lomba 200 meter di ajang London Diamond League, Jumat (22/7/2016). Ini merupakan lomba terakhir yang diikutinya sebelum berangkat ke Rio de Janeiro.

Hasil lomba di London ini juga menunjukkan Bolt tak melambat meskipun baru pulih dari cedera hamstring.

Jessica Ennis Hill

Pahlawan Inggris di cabang heptathlon (gabungan dari 100 rintangan, lompat tinggi, menembak, Lari 200 meter, lompat jauh, lempar lembing, dan lari 800 meter ) ini berhasil meraih 6,955 poin pada Olimpiade London 2012 dan memenangkan medali emas untuk Inggris.

Atlet Inggris, Jessica Ennis Hill. (Skysports)

Medali emas yang direngkuh tersebut juga diwarnai pemecahan rekor, yaitu pada nomor lari gawang. Dia berhasil mencatatkan waktu 12,54 detik yang menyamai rekor sebelumnya pada cabang tersebut. Rekor tersebut sebelumnya menjadi milik atlet Amerika Serikat, Dawn Harper, yang dicetak pada Olimpiade 2008. Kans Ennis Hill untuk kembali meraih medali emas di cabang yang sama diprediksi terbuka lebar. 

  

3 dari 4 halaman

2

Michael Phelp

Michael Phelps menjalani debut pada saat berusia 15 tahun di Olimpiade Sydney, dan sejak saat itu sudah memenangi 18 medali emas, termasuk 8 medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Jika menghitung medali lainnya, total dia mengoleksi sebanyak 22 keping. Hal itu menjadikannya sebagai atlet meraih medali terbanyak dalam sejarah olimpiade.

Sebelumnya, dia sudah mengumumkan mundur dari kolam renang setelah Olimpiade London 2012. Namun, Phelps kemudian kembali berlatih pada 2014. Pada Juni 2016, dia lolos dari seleksi delegasi Amerika Serikat (AS) yang dilakukan di Ohio, dan mencetak rekor di tiga nomor sekaligus. Olimpiade Rio kemungkinan jadi yang terakhir bagi Phelps. Tak heran, dia bakal tampil habis-habisan untuk menutup kariernya dengan terhormat. 

Katie Ledecky

Seperti Phelps, perenang wanita yang satu ini juga suka mencetak rekor. Sampai saat ini, Katie Ledecky sudah memecahkan berbagai rekor dunia.

Perenang AS, Katie Ledecky. (Bussinesinsider) Untuk nomor 1.500 meter, dia sudah memecahkan rekornya sendiri sebanyak 3 kali. Salah satu rekor yang dipatahkannya yaitu pada nomor 1.500 meter di ajang Kejuaraan Dunia, dengan catatan waktu 15 menit 36,53 detik. Rekor pada nomor itu sebelumnya yang dipegang oleh Kate Ziegler dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 15 menit 42,54 detik.

Rekor tersebut dipertajamnya dua tahun berselang pada ajang World Aquatics Championship, dengan catatan waktu 15 menit 25,48 detik. Kansnya untuk menjuarai nomor itu pada Olimpiade Rio juga terbuka lebar. 

4 dari 4 halaman

3

Neymar

Neymar awalnya ingin tampil di dua ajang sekaligus, Copa America Centennario dan Olimpiade Rio de Janeiro. Federasi sepak bola Brasil meminta izin kepada Barcelona supaya mau melepas Neymar di dua ajang itu. Namun, Barcelona hanya mengizinkan Neymar memilih satu di antara dua turnamen tersebut. Neymar akhirnya memilih tampil di Olimpiade Rio.

Meski sudah lima kali menjadi juara dunia, Brasil belum pernah sekalipun merebut medali emas olimpiade. Jadi, ini bisa jadi kesempatan bagi Neymar untuk membuktikan diri sekaligus membantu Tim Samba meraih medali emas olimpiade untuk kali pertama.

Lydia Ko

Kembalinya golf setelah 112 tahun absen, merupakan kesempatan bagi pegolf Selandia Baru kelahiran Korea Selatan ini untuk bersinar di olimpiade. Pada tahun ini, dia baru saja memenangi ANA Inspiration pada usia 19 tahun, dan menjadi satu-satunya pegolf yang menjuarai dua kejuaraan major setelah Young Tom Morris pada 1869.

Pegolf Selandia Baru, Lydia Ko. (NBR.co.NZ)

Satu lagi gelar major yang dimenangi Lydia adalah di ajang The Evian Championship pada 2015. Tak heran, atlet ini diprediksi bakal menjadi salah satu bintang yang bakal bersinar di Olimpiade Rio 2016.  

Sumber: Berbagai Sumber

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer