Bola.com, Rio de Janeiro - Beberapa jam sebelum upacara pembukaan, Olimpiade Rio de Janeiro 2016 diguncang kasus doping. Tak tanggung-tanggung, dua atlet asal Siprus dan Yunani langsung dipulangkan karena positif doping.
Komite Olimpiade Siprus pada Jumat (5/8/2016) waktu Brasil mengumumkan lifter Antonis Martasidis tak lolos dalam tes doping luar kompetisi (out-of-competition test) yang dilakukan di Athena, Yunani, pada 25 Juli 2016.
Advertisement
Baca Juga
Ironisnya, Martasidis baru mengetahui hasil tesnya positif satu jam setelah tiba di Rio de Janeiro. Akreditasinya langsung dicabut dan diminta pulang ke Siprus. Martasidis sedianya dijadwalkan turun di cabang angkat besi nomor 85 kg putra pada Jumat (12/8/2016).
Pada saat yang bersamaan, Komite Olimpiade Yunani juga mengumumkan salah satu atletnya gagal dalam tes doping jelang Olimpiade di Athena. Reuters melaporkan tes tersebut dilakukan pada 5 Juli. Atlet yang tak disebutkan identitasnya itu sudah meninggalkan perkampungan atlet.
Namun, nama si atlet yang positif doping bocor ke media. Surat kabar Yunani, Kathimerini, mengabarkan atlet tersebut adalah perenang putri Theodora Giareni.
Giareni merupakan peraih medali perak Mediterranean Games yang juga tampil di Olimpiade London 2012. Atlet berusia 26 tahun itu dijadwalkan turun pada nomor 50 meter gaya bebas pada Jumat (12/8/2016).
Dengan demikian, sudah ada tiga atlet yang diumumkan positif doping setelah tiba di Rio de Janeiro. Sebelumnya, petinju Irlandia, Michael O’Reilly, juga diumumkan gagal tes doping pada Kamis (4/8/2016).
Menurut situs Irish Examiner, O'Reilly diskors sementara karena langsung melakukan banding tanpa meminta tes sampel B. Dia juga dikabarkan masih berada di Rio de Janeiro, tapi tak tinggal di perkampungan atlet.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) terus menggencarkan perang terhadap doping menyusul banyaknya kasus yang muncul dalam dua Olimpiade terakhir. Bahkan, jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sempat muncul dugaan skandal doping sistemik yang dilakukan oleh Rusia.