Bola.com, Rio de Janeiro - Hari pertama Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pada Sabtu (6/8/2016) waktu Brasil atau Minggu (7/8/2016) WIB menghasilkan banyak cerita menarik.
Advertisement
Baca Juga
Ada 21 cabang yang digelar pada hari perdana. Sebanyak tujuh di antaranya langsung memperebutkan medali.
Australia untuk sementara memimpin klasemen perolehan medali dengan meraih total 3 medali (2 emas dan 1 perunggu). Hungaria berada di peringkat kedua dengan dua emas dan AS di tempat ketiga dengan lima medali (1 emas dan 4 perak).
Indonesia berada di posisi ke-14 dengan satu perak. Keping perak kontingen Merah-Putih dipersembahkan lifter putri Sri Wahyuni Agustiani dari cabang angkat besi kelas 48 kg.
Berikut ini adalah beberapa kejadian menarik yang mewarnai hari pertama Olimpiade Rio de Janeiro 2016:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemecahan Rekor Dunia
1. Tiga rekor dunia pecah di kolam renang
Baru memasuki hari pertama, cabang renang yang digelar di Olympic Aquatic Stadium sudah menghasilkan tiga rekor dunia baru.
Rekor dunia pertama dibuat perenang Inggris, Adam Peaty, pada heat nomor 100 meter gaya dada putra. Peaty membukukan catatan waktu 57,55 detik untuk memecahkan rekor lama atas namanya sendiri, 57,92 detik, yang dicetak pada Kejuaraan Renang Nasional Inggris di London pada 2015.
Adam Peaty of #GBR broke the world record in men's 100m breaststroke today! #swimming #Rio2016 #Olympics pic.twitter.com/JgZsRsqpP6
— Olympics (@Olympics) August 6, 2016
Perenang Hungaria, Katinka Hosszu, juga memecahkan rekor dunia saat meraih medali emas nomor 400 meter gaya ganti individual putri dengan catatan waktu 4 menit, 26,36 detik. Hosszu mengalahkan rekor lama milik Ye Shiwen (China) yang diukir pada Olimpiade London 2012, yaitu 4 menit, 28,43 detik.
Rekor dunia juga pecah di final nomor estafet 4 x 100 meter gaya bebas putri. Tim Australia yang diperkuat Emma McKeon, Brittany Elmslie, Bronte Campbell, dan Cate Campbell menyabet medali emas dengan catatan waktu 3 menit, 30,65 detik.
Rekor dunia pada nomor tersebut sebelumnya juga dikuasai tim Australia (Emma McKeon, Melanie Schlanger, Bronte Campbell, dan Cate Campbell), yaitu 3 menit, 30,98 detik yang dibuat pada Commonwealth Games 2014 di Glasgow, Skotlandia.
Advertisement
Sinar Negara ASEAN
2. Sinar negara ASEAN
Negara-negara Asia Tenggara berhasil mencuri perhatian pada hari pertama Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan meraih total tiga medali. Vietnam dan Thailand menyabet emas, sedangkan Indonesia kebagian perak.
Vietnam meraih emas dari cabang menembak lewat Hoang Xuan Vinh di nomor 10 meter air pistol putra. Hoang mencetak sejarah karena mempersembahkan emas pertama buat Vietnam di Olimpiade sejak debut pada 1952 di Helsinki, Finlandia.
Sementara itu, Thailand merebut emas dari cabang angkat besi lewat lifter putri Sopita Tanasan di kelas 48 kg putri. Sopita menjadi lifter Thailand keempat yang meraih medali emas di cabang angkat besi Olimpiade.
Medali perak nomor tersebut menjadi milik lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani. Yuni menjadi peraih medali pertama buat Indonesia pada Olimpiade Rio 2016.
Badai Cedera
3. Badai Cedera
Cabang senam dan balap sepeda diwarnai insiden cedera parah atlet. Mayoritas mengalami patah tulang.
Dari cabang senam, pesenam Prancis, Samir Ait Said, mengalami patah tulang tibia dan fibula kaki kiri pada kualifikasi. Dia salah mendarat usai melompat dan berputar dua kali di udara saat melakukan kuda-kuda lompat (vault).
Ait Said langsung ditandu ke luar stadion dan dilarikan ke rumah sakit.
26-yr-old French gymnast #SamirAitSaid suffered horrific leg break while performing in the vault at #Rio2016 on Sathttps://t.co/MpPqnNIpmw
— People's Daily,China (@PDChina) August 7, 2016
Cabang balap sepeda paling banyak memakan korban. Salah satunya adalah favorit juara asal Italia, Vincenzo Nibali.
Nibali mengalami patah tulang selangka saat mengikuti lomba nomor jalan raya. Dia terjatuh di tikungan menurun terakhir ketika sedang berada di grup terdepan sekitar 10 km menjelang garis finis.
Pebalap Kolombia, Sergio Henao, juga terjatuh di tempat yang sama. Dia mengalami retak tulang panggul dan cedera dada.
Pebalap lain yang apes adalah Richie Porte dari Australia. Dia menabrak pohon saat menghindari pebalap lain yang terjatuh. Akibatnya, Porte mengalami patah tulang belikat sehingga dipastikan tak bisa ambil bagian pada nomor time trial, Rabu (10/8/2016).
Medali emas nomor balap sepeda jalan raya direbut pebalap Belgia, Greg van Avermaet, yang bisa menghindari insiden pada turunan terakhir.
Advertisement
Ancaman bom dan peluru nyasar
4. Ancaman bom dan peluru nyasar
Selain badai cedera, lomba balap sepeda jalan raya putra juga diwarnai ancaman bom. Namun, kejadian itu tak sampai menimbulkan kepanikan karena petugas keamanan sigap mengendalikan situasi.
Insiden berawal dari ditemukannya tas tak bertuan yang tergeletak dekat garis finis di sekitar pantai Copacabana. Tim penjinak bom segera datang ke lokasi dan meledakkan tas tersebut di tempat aman. Setelah diledakkan, tas tersebut ternyata hanya berisi pakaian.
Photos emerge of bullet fired at #equestrian venue https://t.co/BU0qiyQovX #Rio2016 #OlympicGames pic.twitter.com/qtYkPRPbxK
— insidethegames (@insidethegames) August 6, 2016
Sementara itu, wartawan yang meliput cabang berkuda dibuat panik oleh peluru yang tiba-tiba menembus atap tenda ruang media. Peluru tersebut hampir mengenai seorang reporter. Beruntung, tak ada seorang pun yang terluka.
Panitia masih melakukan investigasi untuk mencari tahu dari mana peluru itu berasal. Namun, peluru itu kemungkinan besar peluru nyasar karena venue berkuda di Deodoro terletak dekat pangkalan militer.
Atlet Dayung Tenggelam
5. Atlet Dayung Tenggelam
Dua pedayung Serbia, Milos Vasic dan Nenad Bedik, tenggelam saat tampil pada babak heat nomor coxless pair putra. Perahu mereka terbalik karena kondisi arena perlombaan di Rodrigo de Freitas Lagoon sangat buruk.
Angin yang berembus di danau Rodrigo de Freitas sangat kencang. Akibatnya, air jadi sangat berombak dan membuat para pedayung kesulitan mengendalikan perahu.
Para pedayung meminta panitia menunda perlombaan. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Federasi Dayung Dunia (Fisa) yang menganggap arena cukup layak dan sudah dikejar jadwal.
Saat tercebur ke danau, Vasic dan Bedik sedang berada di posisi ketiga. Karena tenggelam, mereka akhirnya gagal finis. Namun, mereka tetap diperbolehkan ikut babak repechage pada Minggu (7/8/2016) atau Senin (8/8/2016) WIB.
Fisa juga menepis rumor bahwa kesehatan dua pedayung Serbia yang tenggelam itu terancam menyusul rumor kualitas air yang buruk di Rio de Janeiro. Menurut Matt Smith, direktur eksekutif Fisa, air di danau Rodrigo de Freitas sangat bagus yang bahkan hampir layak untuk langsung diminum.
Advertisement