Bola.com, Rio de Janeiro - Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan telah membuat Indonesia bangga dengan meraih medali perak dari cabang angkat besi pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bonus besar pun menanti kedua lifter andalan tim Merah-Putih tersebut.
Yuni merebut perak kelas 48 kg putri, Sabtu (6/8/2016), untuk mengulangi pencapaian Lisa Rumbewas pada Olimpiade Sydney 2000.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Eko mengukir sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang mendulang tiga medali di Olimpiade usai menyabet perak kelas 62 kg putra, Senin (8/8/2016).
Sebelumnya, Eko dua kali meraih perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 di kelas 56 kg dan Olimpiade London 2012 (62 kg).
Atas prestasinya itu, Yuni dan Eko bakal kecipratan bonus melimpah. Sebelum kontingen Indonesia bertolak Rio de Janeiro, Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) telah menjanjikan bakal memberikan apresiasi kepada atlet yang sukses merebut medali di Olimpiade 2016.
Medali emas akan diganjar Rp 5 miliar, medali perak Rp 2 miliar, dan medali perunggu Rp 1 miliar.
Selain bonus, Yuni dan Eko juga akan memperoleh tunjangan hari tua (THT) selama seumur hidup.
Seperti yang sudah dijanjikan Kemenpora, peraih emas Olimpiade/Paralimpiade akan mendapatkan Rp 20 juta per bulan, Rp 15 juta per bulan buat peraih perak, dan Rp 10 juta per bulan untuk peraih perunggu. Namun, THT tak diberikan setiap bulan, melainkan per tahun.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat seluruh Indonesia (PB PABBSI) juga telah menyiapkan bonus tambahan buat Yuni dan Eko.
"Kami sangat menghargai jerih payah semua lifter yang sudah berusaha maksimal. Karena itu, kami akan memberikan bonus bagi peraih medali di luar yang dijanjikan pemerintah. Bonusnya berupa rumah supaya ada kenangannya," kata Ketua Umum PB PABBSI, Rosan Roeslani, dalam rilis yang diterima Bola.com.
Rosan mengakui sebenarnya PB PABBSI berharap Eko bisa menyumbang medali emas. Namun, mimpi itu belum berhasil diwujudkan.
"Kami tetap bersyukur karena mampu meraih dua medali perak. Dengan demikian, angkat besi masih mempertahankan tradisi medali di Olimpiade sejak 2000. Bahkan, jumlah medali angkat besi masih berpeluang bertambah," ujar Rosan.
Angkat besi mengirim tujuh atlet ke Olimpiade Rio 2016. Sejauh ini, baru empat lifter yang sudah tampil, termasuk Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani. Masih ada tiga atlet lagi yang belum beraksi, yakni Deni dan I Ketut Ariana di kelas 69 kg serta Triyatno (77 kg). Harapan untuk menambah medali ada di pundak Triyatno yang merupakan peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008 (62 kg) dan London 2012 (69 kg).