Sukses


Olimpiade: Triyatno - Ketut Ariana Gagal Tambah Medali Indonesia

Bola.com, Rio de Janeiro - Lifter Indonesia, Triyatno dan I Ketut Ariana, gagal menambah pundi-pundi medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade Rio 2016.  Turun pada final angkat besi kelas 69 kg putra di Riocentro, Pavilion 2, Selasa (9/8/2016) waktu Brasil atau Rabu (10/8/2016) WIB, Triyatno hanya menempati posisi ke-8, sedangkan Ketut Ariana tak mampu merampungkan lomba karena gagal membukukan angkatan Snatch.  

Triyatno membukukan total angkatan 317 kg, dengan perincian 142 kg Snatch dan 175 Clean and Jerk. Total angkatannya terpaut jauh dengan lifter China, Shi Zhiyong, yang meraih emas dengan total angkatan 352 kg (162 kg Snatch dan 190 kg Clean and Jerk). Medali perak diraih lifter Turki, Ismayilov Daniyar, dengan total angkatan 351 kg (163 Snatch dan 188 Clean and Jerk) dan perunggu direbut atlet Kirgiztan, Artykov Izzat, yang membukukan total angkatan 339 kg (151 kg Snatc dan 188 kg Clean and Jerk.

Triyatno memilih angkatan 142 kg pada percobaan pertama Snatch. Namun, upayanya mengangkat beban seberat itu gagal. Dia langsung melakukan percobaan kedua dengan mengangkat beban yang sama dan kali ini berhasil. 

Lifter Indonesia lainnya, I Ketut Ariana, memilih beban 145 kg pada percobaan pertama. Sayangnya, percobaan yang dilakukannya ini gagal.  Ketut Ariana kembali menjajal angkatan yang sama pada dua kesempatan berikutnya, tapi lagi-lagi gagal. Lifter asal Bali tersebut akhirnya tak bisa melanjutkan pertandingan karena tak membukukan angkatan Snatch. 

Setelah Ariana gagal mengangkat beban 145 kg, sang rekan Triyatno menjajal angkatan 147 kg. Pada percobaan ketiga ini, Triyatno gagal. Alhasil, lifter asal Metro, Lampung tersebut hanya mencatatkan angkatan Snatch terbaik 142 kg. 

Angkatan terbaik Snatch dibukukan lifter Turki, Ismayilov Daniyar, dengan 163 kg. Posisi kedua ditempati lifter China, Shi Zhiyong, yang membukukan 162 kg.  Lifter Korea Utara, Kim Myong-Hyok, menempati posisi ketiga dengan angkatan Snatch 157 kg. 

Saat angkatan Clean and Jerk, Triyatno memulai upayanya dengan angkatan 175 kg. Meskipun terlihat agak kesulitan, angkatan ini berhasil dituntaskannya. Pada percobaan kedua, Triyatno memilih angkatan 182 kg. Ternyata, pilihannya ini terlalu berat, sehingga gagal. Triyatno kembali mencoba angkatan itu pada percobaan ketiga, tapi lagi-lagi gagal.

Lifter berusia 28 tahun ini menyudahi perjuangannya dengan total angkatan 317 kg, yaitu 142 kg Snatch dan 175 kg. Hasil yang diperoleh Triyatno pada Olimpiade Rio ini lebih buruk dibanding pada event yang sama empat tahun sebelumnya. Di Olimpiade London 2012, dia berhasil menyumbangkan medali perak.

Dengan hasil ini, cabang angkat besi total sementara menyumbangkan dua medali perak di Olimpiade Rio melalui Sri Wahyuni Agustiani (48 kg putri) dan Eko Yuli Irawan (62 kg putra). Indonesia masih punya peluang menambah medali melalui Deni yang akan turun di kelas 77 kg putra.  

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer