Sukses


Olimpiade: 3 Negara ASEAN Sudah Kantongi Medali Emas

Bola.com, Rio de Janeiro - Keberhasilan Joseph Schooling menjuarai cabang renang nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra, Sabtu (13/8/2016) pagi WIB, membuat Singapura menjadi negara ketiga di ASEAN yang sudah mengantongi medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.  

Schooling meraih emas dengan catatan waktu 50,39 detik, serta mengalahkan perenang tersukses dalam sejarah Olimpiade, Michael Phelps. Tak hanya mengalahkan Phelps, Schooling yang mencatat waktu 50,39 detik, juga lebih cepat ketimbang dua mantan juara dunia, Laszlo Cseh (Hungaria) dan Chad Le Clos (Afrika Selatan). Phelps, Cseh, dan Le Clos finis bersamaan (51,14 detik) untuk meraih medali perak.

Medali emas dari Schooling menjadi sejarah baru bagi Singapura. Sejak kali pertama mengirimkan atlet ke Olimpiade London 1948, Singapura akhirnya bisa mencicipi medali emas. Singapura harus menunggu selama 68 tahun! 

Di wilayah ASEAN, Singapura menjadi negara ketiga yang sudah mengoleksi medali emas di Olimpiade Rio. Thailand dan Vietnam sudah lebih dulu menyabet medali emas. Jika emas Singapura datang dari cabang renang, Thailand mendulang emas dari cabang angkat besi, sedangkan Vietnam dari arena menembak. 

Atlet penyumbang medali emas bagi Vietnam adalah Hoang Xuan Vinh, yang turun bertanding di nomor 10 meter pistol pada Sabtu (8/8/2016) waktu Brasil.  Vinh berhasil mengalahkan dua pesaing terberatnya, yaitu petembak Brasil, Felipe Almeida Wu (perak), dan atlet China, Wei Pang (perunggu). 

Vinh menyudahi penantian panjang Vietnam untuk menggenggam medali emas. Sebelumnya, prestasi terbaik Vietnam adalah raihan dua medali perak. Selain satu emas dari Vinh, Vietnam juga sudah menggenggam satu medali perak di Olimpiade 2016 ini. 

Sementara itu, emas Thailand disumbangkan lifter Sukanya Srisurat yang bertanding di kelas 58 kg putri dan Sopita Tanasan yang tampil di kelas 48 kg putri. Kontingen Negeri Gajah Putih juga sudah memperoleh satu medali perak dan perunggu, yang juga berasal dari cabang angkat besi. Medali perak Thailand dipersembahkan lifter Pimsiri Sirikaew yang berlaga di kelas 58 kg. Adapun Sinphet Kruaithong menyumbang medali perunggu dari kelas 56 kg putra. 

Capaian Indonesia di Olimpiade Rio sejauh ini masih berada di bawah Thailand, Vietnam, dan Singapura. Tim Merah Putih baru mengoleksi dua medali perak dari cabang angkat besi. Sri Wahyuni Agustiani menyumbangkan medali perak dari kelas 48 kg putri, sedangkan Eko Yuli Irawan menyabet perak di kelas 62 kg. 

Harapan Indonesia mendulang medali emas kini tertumpu pada cabang andalan, bulutangkis. Tim Merah Putih menurunkan enam wakil, yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), Tommy Sugiarto (tunggal putra), dan Linda Wenifanetri (tunggal putri). Kans terbesar mendulang emas berasal dari nomor ganda. Tiga ganda Indonesia menempati posisi unggulan, kecuali Praveen/Debby. 

Indonesia sebenarnya juga masih punya tiga atlet yang akan turun berlaga, yaitu Maria Londa (lompat jauh), Sudirman Hadi (lari 100 meter), dan Tony Syarifudin (BMX). Tapi, kans mereka untuk bisa menyumbangkan emas kecil.

Jadi, mampukah Indonesia mengikuti jejak tiga negara ASEAN yang sudah mendulang emas di Olimpiade Rio?  

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer