Bola.com, Rio de Janeiro - Perjuangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 terhenti pada babak perempat final. Namun, Greysia mengaku tetap bangga karena kali ini merasa kalah dengan terhormat.
Greysia/Nitya dipaksa mengakui keunggulan wakil China, Tang Yuanting/Yu Yang, dengan dua gim langsung 11-21, 14-21 pada babak perempat final Olimpiade Rio, Senin (15/8/2016). Seusai pertandingan itu, Greysia mengaku terkenang dengan memori pahit Olimpiade London 2012. Saat itu, BWF mendiskualifikasi delapan atlet ganda putri, termasuk Greysia/Meiliana, karena diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan, agar mendapat undian yang menguntungkan pada babak sistem gugur.
Advertisement
Baca Juga
Greysia pun mencurahkan isi hatinya melalui postingan foto lengkap dengan tulisan panjang di akun Instagram @greyspolii, Rabu (17/8/2016).
"Olimpiade 2012 menjadi titik terendah dalam hidup saya, merupakan hal yang terburuk yang pernah saya alami. Didiskualifikasi dari event terbesar dunia (Olimpiade) membuat saya ingin menyerah, merasa tak berguna dan tidak tau apa yang harus saya lakukan terhadap hidup saya," tulis Greysia.
"Keinginan untuk berhenti berkarier di bulutangkis menjadi satu-satunya pilihan saya waktu itu. Tetapi, itu tidak pernah terjadi sampai saya memutuskan mencoba sekali lagi dan berharap bisa lanjut sampai Olimpiade Rio 2016."
Keputusan Greysia tak salah. Bersama Nitya, pebulutangkis berusia 29 tahun tersebut berhasil meroket menjadi salah satu ganda putri terbaik dunia. Tiket Olimpiade Rio pun masuk genggaman.
"Empat tahun telah dilewati banyak hal yang saya lalui sebelum saya benar-benar berada di Olimpiade Rio 2016 untuk sekali lagi. Sebelum saya berangkat ke Rio, saya berjanji pada diri sendiri untuk menghilangkan rasa trauma dan menikmati setiap detik momen pertandingan Olimpiade. Tentu keinginan saya untuk bisa menang kali ini. Tapi, keinginan dan realita tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, sedih dan kecewa," beber pemain asal klub Jaya Raya ini.
"Kekalahan di perempat final membuat saya sadar bahwa di olimpiade kali ini saya kalah terhormat. Saya menerima kekalahan itu dengan lapang dada. Saya sangat bersyukur empat tahun lalu saya tidak jadi memutuskan berhenti bermain dan tidak menyerah setiap hari untuk menjalani semua proses yang ada. Kelelahan itu pasti karena di balik semua kesuksesan ada proses yang panjang dan menguras hati tenaga pikiran harus kita jalani."
"Bagaimanapun saya tidak tahu akan terjadi apa di kehidupan selanjutnya. Tapi, satu hal yang pasti bahwa saya selalu mengejar untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik setiap hari dan selalu berusaha melakukan yang terbaik selama saya masih di berikan kesempatan dalam menjalani kehidupan ini," pungkas Greysia.