Bola.com, Rio de Janeiro - Pebalap sepeda Indonesia, Toni Syarifudin, gagal menembus babak semifinal nomor BMX setelah hanya finis ketujuh dari total delapan pebalap yang tampil pada Heat 2 di babak perempat final Olimpiade Rio de Janeiro, Kamis (18/8/2016). Kegagalan Toni ini sekaligus menutup kiprah para atlet Indonesia di ajang Olimpiade 2016.
Advertisement
Baca Juga
Toni yang bertarung di Heat 2, memulai perjuangannya dengan kurang mulus. Pebalap berusia 25 tahun tersebut kurang impresif saat start di Run 1, sehingga langsung tercecer di belakang. Namun, di tengah-tengah lomba, tiga pebalap terjatuh, sehingga menguntungkan Toni.
Toni kemudian bersaing dengan Kyle Dodd (Afrika Selatan) untuk memperebutkan posisi keempat. Namun, Toni gagal dan harus puas berada di urutan kelima dengan catatan waktu 45,325 detik. Sedangkan pebalap tercepat pada Run 1 ini adalah Tory Nyhaug dari Kanada, dengan catatan waktu 35,958 detik.
Pada Run 2, balapan kembali diwarnai dengan tabrakan. Kali, ini Toni ikut terjatuh. Alhasil, dia hanya mampu finis di posisi ke-7 dengan catatan waktu 1 menit 121, 149 detik. Adapun posisi pertama lagi-lagi ditempati oleh pebalap Kanada, Kyle Dodd.
Akibat tabrakan yang terjadi pada Run 2, Toni tak bisa tampil pada Run 3. Belum ada keterangan resmi tentang kondisi Toni. Namun, pebalap sepeda asal Solo tersebut kemungkinan mengalami cedera sehingga tak bisa ikut balapan pada bagian ketiga in.
Toni pun harus puas menyudahi babak perempat final di posisi ketujuh dari delapan pebalap dan gagal lolos ke babak semifinal. Hanya empat pebalap dari masing-masing Heat yang mendapat tiket ke babak empat besar. Dengan demikian ada 16 pebalap yang lolos karena babak perempat final ini terbagi dalam empat Heat.
Dari heat 2, pebalap yang berhak lolos adalah David Graf dari Swiss, Tory Nyhaug (Kanada), Luis Brethauer dari Jerman, dan Jefferson Milano dari Venezuela.
Dengan berakhirnya perjuangan Toni di perempat final BMX, Indonesia sudah tidak memiliki wakil lagi yang akan bertanding. Perolehan medali juga dipastikan terkunci dengan torehan satu medali emas dan dua medali perak. Medali emas dipersembahkan dari cabang bulutangkis melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Adapun dua medali perak dipersembahkan dari cabang angkat besi, yaitu Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani.