Bola.com, Rio de Janeiro - Liliyana Natsir akhirnya menuntaskan ambisinya merebut medali emas Olimpiade. Bersama Tontowi Ahmad, pemain yang akrab disapa Butet itu merebut medali emas cabang bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Ganda campuran Indonesia itu mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Rio seusai mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Gon Liu Ying, dengan dua gim langsung. Tontowi/Liliyana pun menjadi ganda campuran pertama asal Indonesia yang memenangi emas Olimpiade.
Advertisement
Baca Juga
Ini merupakan pencapaian luar biasa buat Liliyana karena pada dua kesempatan sebelumnya, yaitu pada Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, dia selalu gagal. "Perjuangan dan pengorbanan Butet selama ini terbayar lunas," ujar kakak Liliyana, Kalista Natsir, seperti dikutip situs resmi PBSI, Sabtu (20/8/2016).
"Kami sekeluarga sangat senang dan bangga. Apalagi Butet dan Owi menang pada Hari Kemerdekaan RI, jadi mereka memberikan kadi terindah dan yang pasti menjadi momen bersejarah yang tak bisa dilupakan," tambahnya.
Kalista mengatakan kemenangan Liliyana sudah diprediksi keluarga karena melihat performa Liliyana dan Tontowi. "Melihat penampilan Butet dan Owi, muncul harapan soalnya kelihatan dari semangat juang mereka," kata Kalista.
Liliyana mengakui keluarga memang menjadi faktor penting dalam kesuksesannya dalam merebut medali emas. Pemain berusia 30 tahun tersebut menyebut keluarga selalu memberikan motivasi dan ketenangan sebelum pertandingan.
"Saya sangat berterima kasih kepada keluarga saya, mama, papa dan kakak saya. Mereka selalu ada buat saya. Pada saat saya kalah, mereka selalu bilang 'Sudah dek, tidak apa-apa, bangkit lagi, kamu harus yakin'," ungkap pemain yang pernah berpasangan dengan Nova Widianto dan Vita Marissa tersebut.
"Kalau lagi kejuaraan, mereka tidak pernah mengganggu saya, tidak pernah membuat saya pusing dengan hal yang macam-macam. Mereka selalu membuat saya tenang," imbuh Liliyana Natsir.